Uhamka Gelar Bedah Buku Kulliyatul Muballighien
Beberapa torehan tinta emas Kulliyatul Muballighien, lanjut Gunawan, tidak saja mampu bertahan di tengah badai depresi ekonomi yang melanda Hindia Belanda pada tahun 1930-an, juga turut menjadi saksi dari resolusi jihad yang dikumandangan A.R Sutan Mansur pada 19 Agustus 1945, dan terbentuknya barisan perjuangan Hizbullah.
Buku yang dibedah oleh dua orang narasumber masing-masing Dr Jastra Putra (Komisioner KPAI) dan Widyastuti MHum dari Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, diharapkan oleh rektor Uhamka itu bisa segera menjadikan komplek Kauman Padang Panjang sebagai episentrum dari pendidikan di Indonesia.
"Buku yang saya tulis ini, merupakan memori kolektif yang bersumber dari sekolah, yang berusia hampir satu abad. Semoga, karya ini menjadi sebuah cerminan dari aktivitas guru-guru di masa lalu, yang sederhana, zuhud, dan qanaah" papar penulis buku Fikrul Hanif Sufyan.
Baca juga: Bedah Buku Mengeluarkan Pemilu dari Lorong Gelap, Saldi: Husni Sudah Istimewa Sejak Proses Seleksi
Sederet nama-nama pengajar di Kulliyatul Muballighien, seperti HAMKA, A.R Sutan Mansur, RI Dt Sinaro Panjang, Haroen El Maany, Djohan Nurdin, lanjut mantan reporter Rakyat Merdeka itu, telah membuktikan ketulusan pengabdian mereka di masa-masa sulit mulai masa Malaise, Dai Nippon, awal kemerdekaan, PDRI, dan masa PRRI dan pecahnya Gestapu 1965.
Hadirnya buku Kulliyatul Muballighien ini, menurut Deni Asy'ari, M.A, ditulis oleh kader Muhammadiyah yang langka dan mau bekerja dalam kesunyian.
"Karena kelangkaan kader ini, Suara Muhammadiyah berupaya untuk menjembatani untuk mempublikasi karya-karya sejarah ini. Nah, buku yang ditulis Fikrul ini secara spesifik menghadirkan formulasi baru dimana embrio dari pembaruan Islam di Minangkabau," ungkap Dirut Suara Muhammadiyah Yogyakarta mengakhiri sambutannya.
Acara bedah buku yang dihadiri oleh puluhan orang itu, selain dihadiri oleh Civitas Akademika UHAMKA, pimpinan Pontren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, juga menghadirkan alumni-alumni dari Kulliyatul Muballighien se-JABODETABEK sejak akhir 1960-an sampai dengan tahun 2022. (rls/vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Mahmud Marhaba Dampingi PJS Pohuwato Temui Plt Bupati, Ini Aspirasi yang Disampaikan
- Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
- Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
- Hari Santri Nasional ke10, Cucun: Pendidikan Akhlak Ruh Pendidikan Islam
- Prabowo-Gibran Dilantik, Ini Pujian Puan Maharani
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024