Milad ke-94 Tarbiyah-Perti, Prof Sufyarma: Kembali ke Khittah Bangun SDM Mumpuni
Buku kedua adalah buku "Garis Perjuangan Tarbiyah Islamiyah" yang ditulis Dr. Zulkifli yang berisi semangat lahirnya persatuan dan apa yang sesungguhnya yang menjadi esensi dan identitas persatuan tarbiyah islamiyah.
Buku ringkas ini diharapkan dapat dibaca secara luas oleh jamaah perti dalam memahami ormasnya sendiri.
Selain itu, juga akan dilaksanakan orasi ilmiah ketarbiyahan yang akan disampaikan oleh Prof. Dr. Alaidin Koto, MA, pakar politik Islam UIN Sutan Syarif Kasim Pekanbaru.
Tentang Tarbiyah-Perti
Baca juga: Milad 20 Tahun, Perguruan Islam Ar Risalah Luncurkan 20 Buku Hasil Karya Guru dan Siswa
Pada tahun ini, tepatnya pada tanggal 5 Mei 2022, Persatuan Tarbiyah Islamiyah genap berumur 94 tahun sejak didirikan pada tanggal 5 Mei 1928. Perjalanan panjang, berliku dan penuh rintangan telah dilalui dalam melaksanakan mandat organisasi, bahkan tantangan makin berat.
Persatuan Tarbiyah Islamiyah pernah menjadi partai peserta pemilu pada tahun 1955. Pada tahun 1969, pendiri Perti, Syekh Sulaiman Arrasuli menyerukan agar Perti menanggalkan status sebagai partai politik dan kembali ke khittah sebagai organisasi sosial keagamaan.
Walaupun demikian, Perti tidak sepenuhnya lepas dari politik. Elit-elit Perti ketika itu tetap terbelah antara Tarbiyah yang berafialisi kepada Golkar dan Perti yang berafiliasi kepada PPP.
Dengan lebih intensifnya aktivitas di dunia politik, dunia pendidikan tarbiyah islamiyah semakin terabaikan. Sadar akan makin menjauhnya persatuan dari khittahnya, akhirnya keinginan untuk keluar dari kehidupan politik praktis benar-benar menguat, dan persatuan tarbiyah Islamiyah harus kembali memperhatikan dunia pendidikan.
Saat kongres di Jakarta pada tahun 2005 diambil kesepakatan dan pernyataan bahwa Tarbiyah tidak lagi menjadi bagian dari Golkar. Begitu juga dengan kelompok Perti juga tidak lagi berafiliasi dengan PPP.
Alhamdulillah pada Oktober 2016, Tarbiyah dan Perti islah dan kembali menjadi satu Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti). Momentum bersatunya kembali kekuatan Tarbiyah dan Perti tentu akan memperkuat energi persatuan dalam melaksanakan khittah pendidikan, dakwah dan sosial. (kyo)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024