Yuk Agrowisata Petik Melon hasil Budidaya Siswa SMKN 2 Lubuk Basung
"Nah teknik-teknik tersebut menjadi salah satu materi ajar anak didik kami di SMK. Setelah kaya dengan teori, mereka kita giring mempraktekan di lahan betulan," ucap Syafrijen.
Ia menambahkan, keuntungan lain yang diperoleh siswa di jurusannya adalah hasil dari penjualan melon bisa dimanfaatkan untuk budidaya selanjutnya dan kegiatan kelas lainnya.
"Nanti selepas mereka lulus, mereka juga bisa terjun langsung sebagai petani terdidik, tidak hanya budidaya melon, tapi juga budidaya jenis lain seperti buah naga, pare dan lain-lain," katanya.
Kekinian, siswa Jurusan Agrobisnis Produksi Tanaman Pangan dan Holikultura SMKN 2 Lubuk Basung membudidayakan 24 bedeng tanaman melon. Pada bedengan itu kurang lebih terdapat 1.000 batang tanaman melon.
Dari 24 bedeng itu, siswa SMKN 2 Lubuk Basung bisa memproduksi 2-3 ton melon dengan berat rata-rata 2-3 kg per buah.
"Melon ini termasuk tanaman tahunan sekali panen. Usia 7 bulan sudah bisa dipanen. Untuk ukuran sekarang, kami memprediksi bisa menghasilkan 2-3 ton melon," sebutnya.
Pemasaran melon produksi SMKN 2 Lubuk Basung, selain dikirim ke sejumlah pedagang di berbagai daerah, juga dilakukan dalam bentuk Agrowisata Petik Melon. Artinya, bagi pecinta melon bisa membeli dengan cara langsung dipetik di kebun.
"Dalam 1 ons kita banderol Rp1.000, rata-rata berat buah 2-3 kg. Menurut pengalaman, panen melon ini bisa habis dalam 1-2 hari. Jadi agrowisatanya tidak selalu ada setiap hari," tutupnya. (ham)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025