Marfendi Ajak IKLA Bertemu Wawako Batam, Ini Tujuannya

Selasa, 21 Desember 2021, 19:08 WIB | Kabar Daerah | Kota Bukittinggi
Marfendi Ajak IKLA Bertemu Wawako Batam, Ini Tujuannya
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi berdialog dengan Amsakar Achmad (Wawako Batam) di ruang kerjanya, Jumat. (humas)

Peluang Kerjasama

Di kesempatan itu, Marfendi menyampaikan, tujuan berkunjung Batam, selain bersilaturrahim juga mengajukan beberapa peluang kerjasama antar kota, khususnya pemasaran hasil pertanian yang cukup banyak di Bukttinggi.

Selain itu, Marfendi juga membawa pengurus Ikatan Keluarga Luhak Agam (IKLA) Batam, yang sudah mempunyai Rumah Gadang di daerah Marina City, dengan ukuran tanah 5.000 meter persegi.

Baca juga: Mau Jualan Diserbu Pembeli? Kamu Wajib Gunakan Kata-kata Sakti Ini untuk Promosi Bisnis!

"Insya Allah, akan diresmikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi dalam waktu dekat. Hanya saja, belum ada akses jalan menuju ke sana. Kedatangan Marfendi beserta pengurus IKLA Batam, juga mengajukan pembangunan jalan ke Rumah Gadang sebelum kedatangan gubernur Sumbar," ungkapnya.

"Insya Allah, IKLA Batam akan mengundang gubernur Sumbar, Walikota Bukittinggi dan Bupati Agam untuk meresmikan Rumah Gadang ini. Sebelum itu, kita memohon dulu pada Pemerintahan Kota Batam untuk membuatkan jalan ke lokasi rumah Gadang tersebut, yang sebenarnya sudah ada dalam perencanaan Kota Batam," ungkapnya.

"Kunjungan ini sekaligus kita mengundang wali kota dan wakil wali Kota Batam untuk juga ikut hadir dalam acara tersebut," ungkap Marfendi.

Amsakar menyambut antusias peresmian Rumah Gadang itu. Dia mengatakan, Insyaa Allah segera ditindaklanjuti menyiapkan jalan tersebut. Minimal, pengerasan saja agar saat peresmian nanti akses itu sudah terbuka. "Insya Allah siap menghadiri acaranya," ungkap dia.

Sementara, untuk kerjasama di bidang pemasaran hasil pertanian, Amsakar menginginkan, segera saja semua praktisi ekonomi yang berasal dari Sumbar menerobos pasar Batam. Batam sangat tergantung dengan pangan yang berasal dari daerah lain, khususnya Beras yang berasal dari Sumbar. Belum ada yang bisa menggantikannya.

"Untuk memasarkan hasil pertanian dari Sumbar dan yang lainnya, segera saja diterobos oleh pelaku ekonomi yang saat ini sangat banyak berasal dari sumbar. Tidak perlu pakai MoU-MoU segala karena itu hanya bentuk adiministrasi," terangnya.

"Kita sudah banyak MoU seperti itu, tapi tidak ada tindak lanjut. Jadi saya setuju action dulu dan nanti kita akan fasilitasi," kata Amsakar. (ham)

Halaman:
1 2

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: