Mobil Dinas Wako-Wawako Bukittinggi Tinggal Satu Unit, Ini Sebabnya

VALORAnews - Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Perlengkapan Setdako Bukittinggi, Roffie Hendra menyampaikan, wali kota dan wakil wali kota Bukittinggi periode 2015-2020, Ramlan Nurmatias-Irwandi, masing-masingnya telah membeli satu dari dua unit kendaraan dinas yang dipakainya selama menjabat sebagai kepala daerah ke negara.

"Merujuk Permendagri No 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah, khusus pejabat negara, mantan gubernur, wali kota, bupati dan wakil wali kota serta wakil bupati, dikecualikan dari lelang jika berniat memiliki mobil dinas yang selama ini digunakannya," ungkap Roffie, di ruang kerjanya, Jumat (26/3/2021).

Dikatakan Roffie, saat mengakhiri masa tugas sebagai kepala daerah, mobil dinas jenis jeep dengan merk Pajero Sport dan jenis sedan merk Honda Accord --yang saat ini telah dikuasai Ramlan dan Irwandi—itu, telah diserahkan ke negara. Mobil tersebut kemudian diparkirkan di pool kendaraan dinas milik Pemko Bukittinggi.

"Karena telah dipulangkan, tentu mobil keluar dari pool-nya," terang Roffie.

Roffie mengaku, tidak mengetahui berapa nilai mobil tersebut dibeli oleh Ramlan maupun Irwandi.

"Setahu saya, mobil sudah diganti rugi ke negara sesuai prosedur yang ada. Berapa nilai ganti ruginya, tim menentukan. Tim itu dibentuk oleh Badan Keuangan Daerah (Bakeuda)," tegasnya.

Selama ini, ungkap Roffie, mobil dinas untuk wali kota Bukittinggi itu ada dua unit dengan merk Pajero Sport dan sedan Honda Accord. Keduanya berplat merah BA 1 L.

Untuk wakil wali kota, juga dua unit yaitu merk Toyota Fortuner dan Honda Accord. Keduanya berplat merah BA 2 L.

"Mobil jenis jeep Pajero Sport dan Fortuner, pengadaannya waktu wali kota Bukittinggi dijabat Ismet Amzis. Sedangkan mobil jenis sedan, pengadaannya di periode wali kota, Ramlan Nurmatias," ungkap Roffie.

Karena sudah dibeli oleh Ramlan dan Irwandi, otomatis, mobil dinas untuk wali kota dan wakil wali kota Bukittinggi periode 2020-2024, Erman Safar-Marfendi, masing-masingnya tinggal satu unit lagi. Yaitu merek Toyota Fortuner dan Honda Accord.

Beberapa waktu usai dilantik sebagai kepala daerah, Ermam Safar menyatakan, tidak akan membeli mobil dinas baru, meski anggarannya sudah tersedia di APBD Bukittinggi 2021.

Duet Erman Safar-Marfendi ini memilih untuk me-refocusing anggaran pembelian mobil dinas untuk Wako dan Wawako itu, untuk peningkatan perekonomian masyarakat.

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: