Bappeda Agam Telah Susun Konsep Penanganan: Satu dari 6 Bayi Lahir di Agam Potensial Stunting, Robi: Penanganan Memerlukan Kolaborasi

Rabu, 09 September 2020, 18:09 WIB | Wisata | Kab. Agam
Bappeda Agam Telah Susun Konsep Penanganan: Satu dari 6 Bayi Lahir di Agam Potensial...
Tangkapan layar peserta diskusi tentang stunting yang digelar Jemari Sakato bersama Bappeda Agam dan OPD terkait, Rabu (9/9/2020).

"Pengelolaan secara parsial atau sendiri-sendiri tidak akan mampu memberikan pengaruh terhadap laju pertambahan stunting. Karena, semua penyebab tersebut saling berkontribusi pada stunting itu sendiri," tegas Robi yang juga pemateri dalam diskusi tersebut.

Banyak hal yang berhasil digali dari diskusi yang berjalan lebih kurang 2,5 jam tersebut. Jemari Sakato menawarkan konsep untuk kolaborasi berbagai pihak yang semestinya bertanggungjawab dalam gerakan ini.

Peserta diskusi mengambil pengalaman agenda peluncuran Gesit Rancak (Gerakan Penurunan Stunting Terpadu Rakyat Nagari se-Kecamatan Malalak) pada Agustus 2020 lalu, yang bisa didorong sebagai piloting di tingkat kabupaten.

Baca juga: SEKDA PESSEL Buka Rakor Percepatan Penurunan Stunting

"Artinya, semua OPD terkait memberikan perhatian dengan percontohan ini dari sekarang. Harapannya adalah penerapan Gerakan yang sudah diputuskan oleh Kementrian PPN/Kepala Bappenas di 2021, tidak lagi harus dimulai dari nol. Setidaknya, penerapan 2021 bisa dalam bentuk replikasi jika Kabupaten Agam menindaklanjuti piloting dalam APBD Perubahan 2020," ungkap dia.

Poin penting yang mesti dijadikan catatan dari diskusi ini adalah sasaran yang ingin dicapai dari konsep tawaran Jemari Sakato. Konsep ini diharapkan dapat membangun dan mengembangkan kolaborasi antar dinas/lembaga untuk memperkuat pencegahan dan penanganan stunting.

Selain itu, diharapkan dapat mengoptimalkan pemenuhan hak anak, peningkatan keselamatan ibu dan bayi baru lahir berbasis keluarga. Yang paling penting adalah mengedepankan dan memaduserasikan inisiatif dan potensi daya lokal (Agam Madani) serta agenda Rumah Desa Sehat yang digagas dalam program P3MD.

"Pengelolaan program secara kolaboratif, juga akan sangat mendorong optimalisasi peran dan fungsi Pemerintah Kecamatan terutama fungsi koordinasi. Praktek yang sudah dimulai oleh Kecamatan Malalak menjadi sangat penting untuk dijadikan pembelajaran," terangnya.

Meskipun masih terkendala dengan masalah teknis, urai dia, namun setidaknya hal ini menjadi pengingat bagi semua pihak. Pengalaman fasilitasi diskusi multi-stakeholder di Kecamatan Malalak beberapa waktu lalu, menunjukkan bahwa berbagai pihak sudah bekerja untuk isu ini. Namun, persoalan utamanya adalah sinergi dan kolaborasi yang belum terbangun.

"Konsep kolaborasi dan jika memungkinkan melahirkan inovasi inilah yang ditawarkan Jemari Sakato melalui program Gesit Manis (Gerakan Penanggulangan Stunting Terpadu - Kabupaten Agam Madani Sejahtera)," ujar Nuwirman, salah seorang pendiri Jemari Sakato.

Jemari Sakato merupakan lembaga nirlaba yang telah bekerja diberbagai wilayah di Sumatera Barat dan dibeberapa wilayah lainnya di Indonesia. Jemari Sakato memiliki kompetensi utama, yaitu riset aksi, advokasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, monitoring dan evaluasi untuk pelayanan publik, dan fasilitasi efektif.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI