Bencana Dunia, Tanggung Jawab Kita

*Annisa Aulia

Jumat, 15 Mei 2015 | Opini
Bencana Dunia, Tanggung Jawab Kita
Annisa Aulia - Marketing Komunikasi Dompet Dhuafa Singgalang

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S. Al-'An'm : 108)

Agama Islam adalah kasih sayang dan cinta sesama, bukan menghujah, tapi membantu. Itu yang selalu dilandaskan dalam islam. Sebaik-baiknya muslim adalah yang memberi manfaat bagi sesama. Islam adalah agama yang loyal untuk aktivitas sosial.

Dompet Dhuafa, lembaga swadaya masyarakat yang berbasiskan islam. Bahkan, untuk pengajuan rujukan bantuan, Dompet Dhuafa Singgalang menekankan pembatasan untuk mustahik perokok. Kita bisa lihat sendiri kerugian dari konsumsi rokok. Candu, penyakit, kemiskinan, dan bahkan berefek moral dari kebiasaan merokok. Hal ini ditujukan semata-mata untuk menanamkan nilai kebaikan bagi mustahik bahwa merokok hanya berefek negatif.

Islam melarang segala bentuk kegiatan merusak diri, namun selalu menekankan menebar manfaat bagi sesama. Berbasis hal itu, Dompet Dhuafa langsung tanggap bencana terhadap kabar duka yang diterima dari negeri jiran, Nepal, tanpa memandang latar kehidupan sosial negara tersebut.

Dua hari berselang dari musibah Nepal, lewat Damage Management Center (DMC), Dompet Dhuafa menerbangkan bala bantuan untuk Nepal. Dan hingga sekarang masih membuka donasi rekening khusus untuk kebencanaan dunia, tanpa peduli isu-isu SARA yang mengaitkan ke-non-islaman Nepal.

Beginilah sikap muslim seharusnya. Untukmu Agama-mu, Untukku Agama-ku. Hakikatnya adalah tidak mengganggu keyakinan orang lain. Tapi bukan berarti kita juga mengabaikan fungsi sosial kita untuk peduli atas duka sesama.

Lupakah kita, saat bencana di tanah air? Saat gempa Padang, Tsunami, Longsor, dan bencana Indonesia lainnya. Siapa yang membantu kita? Apa kita bisa bangkit sendiri tanpa bantuan negara tetangga? Manusia sebagai makhluk sosial, lumrahnya akan selalu membutuhkan orang lain.

Lewat segala macam musibah yang terjadi di dunia, semoga akan selalu mengingatkan kita untuk saling menunjukkan peduli kita, bukan melihat dari perspektif negatif. Biar Tuhan saja yang tahu, tujuan apa yang hendak Ia sampaikan lewat segala macam musibah, dan tugas kita hanyalah melakukan amal bakti penuh kasih sayang antar sesama. (*)

Halaman:
1 2

*Marketing Komunikasi Dompet Dhuafa Singgalang

Bagikan:
Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed.

Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan...

Opini - 03 Mei 2024

Oleh: Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed

Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Kesenjangan Pelayanan Kanker: Tantangan dan Harapan

Opini - 01 Mei 2024

Oleh: Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Muhammad Fadli.
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar