Pentingnya Kesantunan Berbahasa di Media Sosial
*Kelompok 3
PADA zaman sekarang, globalisasi jelas berkembang sangat pesat, salah satunya yaitu di bidang digital. Berbicara tentang digital, tentu kita tidak lepas dari yang namanya media sosial.
Media sosial telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan. Di media sosial, tiap individu dapat berinteraksi dengan orang-orang di berbagai belahan dunia dengan latar belakang, suku, dan bahasa yang berbeda.
Kita dapat berinteraksi dengan orang yang jaraknya jauh melalui berbagai platform yang sudah tersedia seperti Instagram, WhatsApp, Twitter, dan masih banyak lagi.
Selain mempermudah interaksi dengan orang lain, media sosial juga memiliki banyak manfaat lainnya, yaitu dapat memberikan informasi atau berita-berita terkini baik dalam negeri maupun luar negeri.
Namun, seiring kemudahan dan berbagai manfaat lainnya, tentunya banyak tantangan di media sosial yang harus kita hadapi dan waspadai.
Salah satunya adalah tentang kesantunan dalam berbahasa. Bahasa itu ibarat pedang bermata dua; dapat menjadi sahabat apabila kata-kata yang kita gunakan tidak melukai hati lawan bicara, tetapi dapat juga menjadi musuh apabila bahasa yang kita gunakan tidak disaring dan dapat melukai hati lawan bicara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesantunan atau santun dapat diartikan sebagai halus dan baik (budi bahasanya dan tingkah lakunya), sabar dan tenang, serta sopan.
Dengan demikian, kesantunan berbahasa adalah cara kita menggunakan bahasa secara sopan kepada orang lain, yang melibatkan pemilihan kata yang tepat, intonasi suara yang baik, dan gaya bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan lawan bicara.
Lalu, kenapa kesantunan berbahasa di media sosial itu penting?
Bisa kita lihat pada saat ini banyak tokoh publik di luar sana yang bunuh diri akibat komentar-komentar jahat yang diterima dari netizen di media sosial. Komentar-komentar jahat, ujaran kebencian, dan kata-kata saling menghina merupakan kasus yang marak terjadi pada saat ini.
Kasus tersebut bukan hanya terjadi pada artis atau tokoh publik saja, tetapi juga dapat menimpa siapa pun dan mengganggu kesehatan mental seseorang.
*Mahasiswa Unand
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi