Manusia dan Allah
*Dr Emeraldy Chatra
Tradisi hapalan yang menjadi wadah kehadiran Quran tidak serta merta hilang dengan adanya tulisan tertulis.
Hapalan yang diawasi dengan sangat ketat merupakan alat kontrol untuk memelihara keaslian nash-nya.
Itulah sebabnya, mengapa ulama dengan cepat bisa mengatakan adanya ayat yang diselewengkan ketika orang berusaha mencetak Quran palsu.
Tugas kedua, mengembalikan iman sebagai salah satu bagian dari ontologi sains. Sebenarnya iman itu tidak pernah hilang dalam ontologi sains modern. Karena itu, ontologi sering disebut juga ‘keyakinan ontologis.’
Namun, keyakinan dalam sains modern diklaim bersumber dari logika-rasionalitas-empiris. Tidak transenden.
Pertanyaanya: apakah keyakinan yang hanya datang dari logika-rasionalitas-empiris itu mempunyai legitimasi? Siapa yang mengatakannya benar kalau bukan sesama ilmuwan?
Logika-rasionalitas-empiris itu jelas rapuh sekali dan tidak dapat dijadikan dasar sebuah keyakinan.
Oleh sebab itu, iman kepada Yang Ilahi itu harus dikembalikan ke ranah ontologi sains. (*)
*Dosen FISIP Unand
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi