Kue Talam, Jajanan Berbahan Alami yang Belum Disentuh Teknologi

Dijadikannya kawasan Bukit Gado-Gado sebagai destinasi wisata dan olahraga, turut membantu mendongkrak penjualan berbagai produk kuliner masyarakat, termasuk kue talam.

Setiap akhir pekan, puluhan bahkan ratusan warga dari berbagai daerah di Kota Padang berolahraga melewati Bukti Gado-Gado, baik itu sekedar jogging ataupun bersepeda.

Menurut salah seorang pengunjung Romi, menikmati sepiring kue talam yang masih panas merupakan pilihan yang cocok sembari melepas penat sehabis berolahraga, apalagi sambil menikmati sejuknya udara perbukitan.

Selain untuk disantap ditempat, kue talam juga sering dijadikan oleh-oleh khas Bukit Gado-Gado.

Pemerhati UMKM Kota Padang, Nofriandi Amir mengatakan, kue talam memang salah satu kuliner tradisional yang digemari masyarakat. Namun, saat ini keberadaannya sudah sedikit terdesak oleh banyaknya menjamur kuliner-kuliner kekinian.

"Padahal, kue talam merupakan jajanan yang enak dan sehat karena terbuat dari bahan-bahan alami yang bebas dari unsur kimia seperti perasa maupun pewarna makanan," kata mantan Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Padang ini.

Kurangnya promosi, juga merupakan faktor penyebab kue talam kurang diminati oleh kaum milenial.

Ia menyarankan, para pelaku UMKM seperti kue talam untuk dapat sedikit lebih "move on," dengan memanfaatkan media sosial untuk memasarkan hasil produksinya.

Selain memperbanyak variasi rasa, penampilan kue talam juga perlu sedikit lebih dimodifikasi, sehingga menjadi lebih memiliki daya tarik.

"Misalnya, dengan membuat kue talam motif hari, kemudian di posting di FB dan IG, bisa juga memanfaatkan penjualan secara daring, untuk pengiriman bekerjasama dengan Ojol," tambahnya. (*)

*Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tamansiswa