Jangan Biarkan Kota Tercinta jadi Kota Genangan

*Andi ST MT

Jumat, 03 Desember 2010 | Opini
Jangan Biarkan Kota Tercinta jadi Kota Genangan

Kota Padang dapat menjadi salah satu daerah rawan banjir, hal ini disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi dengan durasi cukup lama. Kemudian, akibat naiknya pasang air laut, kondisi permukaan tanah lebih rendah dari laut, letak wilayah dengan pengaliran air keluar melalui muara yang sempit mengakibatkan sungai meluap, penggunaan lahan yang tidak tepat, kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai, keberadaan pemukiman di daerah bantaran sungai, infrastruktur yang ada dirancang dan dikelola secara tidak baik, dan lain sebagainya.

Faktor penyebab banjir yang seharusnya jadi perhatian khusus pemerintah kota Padang yaitu infrastuktur.

Kenapa? Masyarakat perkotaan hidup dan tinggal setiap harinya dikelilingi oleh infrastruktur dengan beragam sistem tata kelolanya. Apabila infrastruktur dan sistem yang dirancang, khususnya untuk memindahkan air hujan ke saluran drainase maupun ke bendungan melalui sungai tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka terjadilah banjir.

Saat curah hujan tinggi dan deras, sistem-sistem dan jaringan drainase tersebut akan kewalahan dan tidak mampu bekerja dengan baik, air hujan tidak mengalir secepat yang diharapkan. sistem drainase tidak dapat menampung air dan menyebabkan air naik kepermukaan dan terjadilah genangan yang tinggi. Ini biasanya terjadi ketika hujan lebat yang berkelanjutan dalam rentang waktu yang lama.

Banjir lebih sering melanda daerah pemukiman yang terletak di sepanjang sungai dan daerah dataran rendah di hulu kota. Keberadaan sungai mencakup serangkaian jaringan drainanse dan bendungan sangat membantu mengelola curah hujan dalam jumlah besar, agar air tidak meluap ke dataran.

Namun pada kenyataannya sistem jaringan drainase menuju sungai sering terganggu oleh beragam faktor penyebab seperti; kurangnya perawatan oleh dinas/instansi terkait, penempatan jaringan drainase yang tidak sesuai, banyaknya tumpukan sampah yang terbawa oleh arus sungai serta sistem tata kelola dan pengoperasian sungai tidak berjalan dengan baik.

Kecenderungan lain penyebab banjir di beberapa kawasan di Kota Padang yaitu; sebagian besar jaringan drainase ataupun saluran air hujan terbuat dari beton masif berbahan kedap air sehingga hanya akan menjadi saluran dan penampung air dari permukaan saja.

Saluran drainase berbahan beton tersebut biasanya hanya membuat air dan sampah pasir terkumpul di dalam saluran drainase karena tidak memiliki celah atau lubang agar sebagian air yang masuk dapat terserap ke tanah sebelum sampai ke bendungan atau muara sungai.

Kemudian dengan meningkatnya pembangunan di beberapa kawasan perkotaan, menyebakan permukaan tanah menjadi kedap air. Kebiasaan menggunakan material beton, aspal dan ubin untuk menutup permukaaan tanah dapat menghambat laju serapan air ke dalam tanah, serta kecilnya rongga saluran menunuju jaringan drainase yang kemudian menyebabkan aliran air tertahan dipermukaan sebagai genangan.

Perilaku manusia juga ikut berperan menjadi faktor penyebab banjir di kota ini. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan, sampah dan limbah rumah tangga langsung dibuang ke sungai. Lingkungan perkotaan yang kotor dengan sampah berserakan akan berdampak ketika musim hujan, sampah-sampah akan terbawa arus air hujan.

Kemudian membuat saluran drainase tersumbat dan menyebabkan volume air dalam saluran dan sungai melebihi kapasitas. Tumpukan dan endapan sampah yang tersangkut di dasar sungai tersebut mengakibatkan sungai menjadi dangkal sehingga daya tampung sungai semakin berkurang dan kecil maka terjadilah luapan air dan banjir dari sungai.

Halaman:

*Pemerhati Kota

Bagikan:
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra