Fast Fashion: Gaya Hidup yang Merusak Bumi

*Fauziah Nur

Senin, 28 November 2022 | Opini
Fast Fashion: Gaya Hidup yang Merusak Bumi
Fauziah Nur - Mahasiswi Jurusan Biologi FMIPA Unand

Baru-baru ini trend adu outfit viral di kalangan remaja hingga dewasa. Fashion dijadikan sebagai penanda status sosial dalam masyarakat sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk memilih pakaian terbaru dan modern.

Akan tetapi, pergantian model fashion terjadi dalam waktu yang singkat. Pada akhirnya peristiwa ini mendorong orang-orang untuk terus berbelanja demi mengikuti trend meskipun sebenarnya produk yang dibeli tidak terlalu dibutuhkan.

Hal tersebut didukung dengan mudahnya transaksi melalui jaringan sosial dan onlineshop sehingga masyarakat menjadi konsumtif.

Maraknya pergantian model pakaian ini dikenal dengan Fast Fashion. Fast fashion merupakan istilah yang digunakan oleh industri tekstil dengan produksi pakaian secara massal dan berganti model dalam waktu singkat.

Konsumen menginginkan pakaian dengan model terbaru dengan harga terjangkau. Demi memenuhi keinginan konsumen mengenai trend fashion, industri fashion memanfaatkan perkembangan trend fashion yang berubah-ubah untuk menarik konsumen.

Produk yang dihasilkan dalam fast fashion dibuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan dan berkualitas rendah sehingga dijual dengan harga murah dan bisa dibeli oleh semua kalangan tanpa memikirkan bahwa mereka telah memiliki segunung pakaian dirumah.

Lalu, mengapa trend fast fashion ini dianggap sangat bermasalah untuk bumi?

Bukankah membeli pakaian dengan harga murah dan modern menguntungkan?

Sebagian besar orang merasa bangga memiliki pakaian yang modern namun mereka tidak menyadari bahwa telah berkontribusi untuk merusak bumi secara perlahan. Pakaian yang tidak layak pakai akan berbahaya jika telah menjadi sampah.

Apabila Fast Fashion terus berlanjut maka akan menyebabkan perubahan signifikan pada bumi. Hal ini dikhawatirkan akan merusak kehidupan manusia di berbagai bidang ekonomi, sosial, kesehatan bahkan dapat membunuh manusia.

Apabila dilihat dampaknya terhadap kerusakan lingkungan hidup, akibat dari fenomena fast fashion ini sangatlah kompleks. Dampak dari fenomena ini seperti pencemaran air, kerusakan lingkungan karena bahan beracun, serta menyebabkan pemanasan global.

Halaman:

*Mahasiswi Jurusan Biologi FMIPA Unand

IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024
Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra