Siapa Berani Membela Sambo (1/3)
*Wina Armada Sukardi
Penjahat seberat apapun, bagi seorang advokat, kalau diminta menjadi avokat, harus rela dan berani membelanya. Jangan takut.
Jangan jadi advokat pengecut.
Seorang advokat dalam menjalankan profesinya, menurut Yap, sudah jamak bakal menghadapi tantangan dan ancaman. Itu biasa.
Kode Etik Advokat hanya tidak memperbolehkan seorang advokat menjanjikan kemenangan.
"Kalau Anda mengharapkan kemenangan, jangan menunjukan saya sebagai advokat. Tapi kalau ada menginginkan pelayanan terbaik, bolehlah menunjuk diri saya," kata Yap.
Memang yang boleh dan harus dilakukan advokat ialah memberikan layanan terbaik buat kliennya. Maka kalau Sambo meminta kita atau advokat manapun menjadi pembelanya, kita harus berani menerimanya.
Advokat yang bersedia membela Sambo, bukan berarti setuju perbuatan Sambo. Bukan pula untuk membenarkan tindakan Sambo, apalagi kita menjanjikan "kemenangan" bagi Sambo dan para pendukungnya.
Para advokat menerima permintan Sambo lantaran amanah dari profesi advokat. Profesi yang dituntut untuk bersedia dan berani membela siapapun, termasuk klien yang memiliki beban sosial berat, terlepas dari orang itu kaya atau miskin, salah atau benar.
Jadi, seandainya kelak ada yang berani menjadi advokat Sambo di pengadilan, janganlah kita menghujatnya.
Jangan pula kita memakinya. Bahkan kita harus salut kepada advokat yang berani menerimanya kasus Sambo, karena dia bersedia mendapat banyak tentangan dari masyarakat. (Bersambung)
*Advokat
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi