Inspirasi Mem Fox Menulis Buku Bertema Sastra Anak di Australia

*Inggrid Fauzi dan Ferdinal

Rabu, 11 Mei 2022 | Opini
Inspirasi Mem Fox Menulis Buku Bertema Sastra Anak di Australia
Inggrid Fauzi dan Ferdinal - Mahasiswa Satra Inggris Unand

"Saya menulis cerita empat setengah halaman yang disebut 'Hush the Invisible Mouse.' Dosen saya mengoceh tentang cerita saya dan mendesak saya untuk mencoba menerbitkannya," ungkap Mem Fox seputar awal karir kepenulisannya.

Mem Fox ketika itu menyadari, buku anak tidaklah banyak di Australia sehingga dia memutuskan untuk mengambil Jurusan Sastra Anak dan juga mengikuti kursus sastra anak untuk mengetahui sebanyak mungkin buku yang menarik baginya.

Pada 2013, dikutip dari interviewnya dengan Louise Owen yang dibagikan pada laman blognya, dia juga diberi pertanyaan yang sama tentang apa yang menginspirasinya dalam menulis.

Dia menyebutkan, "Saya terinspirasi oleh orang-orang yang berdiri melawan ketidakadilan, kekejaman atau kebodohan, bahkan ketika itu dapat menempatkan mereka dalam bahaya kehidupan mereka, atau dapat menyebabkan mereka kehilangan reputasi diantara keluarga dan teman-teman mereka."

Mem Fox menulis tidak hanya masalah internalnya, tapi juga memikirkan orang-orang disekelilingnya ketika menulis sebuah buku. Dia menuangkan idenya melalui peristiwa yang dilihatnya dalam kehidupan nyata.

Banyaknya ketidakadilan dari suatu kejadian yang menyebabkan kehilangan reputasi disebuah keluarga dan teman. Sebagaimana jawaban Mem Fox tentang idenya dalam menulis buku pada laman blog pribadinya memfox.com. "Kehidupan nyata; buku; dan perasaan yang paling dalam," katanya.

Ketika selesai menulis draf untuk buku pertamanya, tidaklah mudah bagi dia untuk menerbitkan novel pertamanya. Mem Fox bahkan sampai mengirimkan naskahnya ke-10 penerbit berbeda.

Hal ini menjadi salah satu alasan yang menginspirasinya untuk terus menulis ketika ia tahu rasanya ditolak banyak penerbit, sampai akhirnya penerbit yang terakhir, yaitu Omnibus Books menerima naskahnya.

Sebelum terbit, Mem Fox diminta kembali menyunting naskahnya sehingga bukunya lebih berirama dan lebih Australia. Setelah Possum Magic, Mem Fox menulis buku lainnya yang berjudul Koala Lou yang ia tulis selama dua tahun penuh dan tujuh tahun untuk menulis The Goblin and The Empty Chair.

"Mereka (suami dan orang-orang disekeliling) semua mendorong saya untuk mencoba dan mencoba lagi. Mereka pikir itu luar biasa."

Di balik kesuksesannya, ada orang-orang berharga yang selalu mendukung dan menjadi motivasi dan menginspirasi Mem Fox dalam menulis bukunya, hingga menjadikan ia seorang penulis berbakat dan terkenal di Australia.

Halaman:

*Mahasiswa Satra Inggris Unand

Bagikan:
Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed.

Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan...

Opini - 03 Mei 2024

Oleh: Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed

Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Kesenjangan Pelayanan Kanker: Tantangan dan Harapan

Opini - 01 Mei 2024

Oleh: Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Muhammad Fadli.
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar