Refleksi Akhir Tahun 2022: Fadli Zon Nilai Demokrasi Indonesia masih Cacat, Tahun 2023 akan jadi Sejarah atau Tikungan Baru

Kamis, 29 Desember 2022, 15:01 WIB | News | Nasional
Refleksi Akhir Tahun 2022: Fadli Zon Nilai Demokrasi Indonesia masih Cacat, Tahun 2023...
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Fadli Zon.

JAKARTA (29/12/2022) - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Fadli Zon menilai, bangsa ini tengah dihadapkan pada perangkap wacana ekonomi-politik yang mengikis konsolidasi demokrasi yang tengah dibangun.

Dalam keterangan persnya Kamis (22/12/2022), catatan pertama yang diberikan Fadli Zon yakni menjaga kepastian penyelenggaraan Pemilu 2024. Pada 14 Desember lalu, terang dia, Pemilu sudah masuk ke dalam tahapan penetapan peserta.

Ada 17 partai politik dan 6 partai politik lokal Aceh yang telah ditetapkan KPU. Namun, hal ini bukan berarti penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah aman dari ancaman penundaan.

"Bulan lalu, sejumlah media melaporkan masih adanya wacana penundaan pemilu yang datang dari aktor-aktor politik. Sebagai wacana yang inkonstitusional, pemerintah hendaknya tak lagi membiarkan ketidakpastian penyelenggaraan pemilu, karena bisa merusak aspek konstitusionalitas, struktural dan politis pada sistem demokrasi Indonesia," ungkap Fadli Zon, dikutip dari dpr.go.id, Kamis.

Baca juga: Tokoh Minang ini adalah Orang Pertama Gunakan Kata 'Indonesia' dan 'Orang Indonesia'

Kedua, yang juga perlu dikawal bersama di tahun politik 2023 adalah mengenai kualitas jalannya pemilu itu sendiri. Politisi Partai Gerindra itu menilai bangsa Indonesia perlu mengambil pelajaran berharga dari pengalaman Pemilu 2019 yang menyisakan sejumlah problem mendasar yang sangat serius.

Mulai dari persoalan DPT (Daftar Pemilih Tetap), netralitas penyelenggara pemilu, problem hitung cepat, hingga meninggalnya ratusan petugas pemilu, hingga persoalan terkait ancaman jaminan kebebasan sipil dan berpendapat.

Ketua BKSAP DPR RI itu juga menjelaskan, tahun 2023 akan jadi sejarah sekaligus tikungan baru dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Dalam kondisi demokrasi yang masih cacat (flawed democracy), bangsa ini dihadapkan dengan satu agenda besar yaitu Pemilu Serentak.

Karenanya, tak berlebihan kalau tahun 2023 dapat dikatakan sebagai momen pertaruhan bagi konsolidasi demokrasi Indonesia. Apakah bergerak maju atau semakin terkikis. (kyo)

Baca juga: Refleksi Akhir Tahun 2023, Mahyeldi: Evaluasi itu Diperintahkan Allah dan Diajarkan Rasulullah

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: