Pemimpin Generasi Tua atau Muda
*Udayana M
Sejak dimulainya pemilihan langsung untuk memilih kepala daerah, baru kali ini saya tertarik untuk turut berpartisipasi meramaikan kegiatan sosialisasi dan kampanye digelaran pemilihan gubernur di Sumatera Barat, kampung halaman tercinta.
Dari awal, saya tertarik mendukung Audy Joinaldy, pengusaha muda asal Sumbar yang banyak berkiprah di bagian timur Indonesia. Ketertarikan tersebut karena faktor subjektif dan objektif.
Secara subjektif Audy adalah salah seorang anggota Koperasi Saudagar Minang Raya, dimana saya juga menjadi anggota dan pengurus. Keikutsertaan Audy yang merupakan generasi milenial dalam pemilihan di tingkat provinsi adalah kebanggaan tersendiri bagi organisasi.
Ini adalah pertama kali calon pemimpin di ranah diikuti peserta dengan usia di bawah 40 tahun. Suatu usia dimana hampir setiap orang berada pada peak performance-nya.
Secara objektif, saya menilai dengan keterbatasan sumber daya ekonomi utamanya sektor minerba yang kita miliki dan kenyataan PAD kita yang tergolong rendah maka tentu diperlukan tenaga-tenaga dinamis yang mampu membaca peluang peluang yang berkembang dalam perubahan zaman yang memasuki fase Revolusi Industri 4.0.
Banyak perubahan cepat yang terjadi dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir di dunia internasional. Perubahan cepat tersebut mempengaruhi banyak hal dalam sendi perekonomian dan kita harus siap dan cepat tanggap menghadapi perubahan dimaksud.
Anak-anak muda kita yang masa depannya sedang disusun memerlukan kebijakan-kebijakan yang tepat dan terarah agar tidak tertinggal di landasan.
Kompetisi menjadi begitu kuat dan cepat, generasi muda tak boleh lengah sedikitpun atau mereka akan masuk ke kelompok tidak produktif yang membuat mereka sulit menggapai kesuksesan.
Di sinilah saya melihat peran sentral dari hadirnya Audy Joinaldy dalam konstelasi Pilgub Sumbar. Tidak masalah berpasangan dengan Buya Mahyeldi ataupun Reza Pahlevi, kehadiran generasi muda seperti Audy Joinaldy mutlak diperlukan.
Dalam perkembangannya Audy Joinaldy akhirnya berpasangan dengan Buya Mahyeldi, politisi senior yang juga merupakan Alumnus Universitas Andalas, sebuah perguruan tinggi paling terkemuka di Sumbar yang telah lama malang melintang di percaturan politik di ranah.
Sederet prestasi yang diukir Buya Mahyeldi mulai dari sebagai Wakil Ketua DPRD, Wakil Walikota Padang, Walikota Padang menjadikan beliau sangat matang dalam kiprah memimpin masyarakat di Sumbar.
*Penggiat Koperasi Saudagar Minang
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi