Riwayat dan Logika dalam Memahami Agama
*Mochamat Nasrudin
Masih banyak masyarakat yang salah menerapkan konsep tawakal pada Allah terkait penyebaran wabah virus Corona. Mereka terus berhujjah, bahwa mereka bertawakal pada Allah saja namun dengan cara melawan bahaya tanpa berikhtiar mengatasinya sebagaimana riwayat yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Mereka terus mengembangkan pendapat/paham, pasrah total tanpa mau berikhtiar mengatasi wabah virus dengan mengatakan bahwa virus ini milik Allah. Saya pasrah pada Allah. Saya gak takut pada virus Corona, saya hanya takut pada Allah. Hidup dan mati sudah ditentukan Allah.
Sekilas, pendirian seperti ini memang benar. Saya akui, akidah ini sudah benar. Tapi, cara menerapkannya kurang tepat.
Tahu dimana salahnya?
Salahnya adalah mereka pasrah total tanpa memperdulikan langka langka Syara' yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dalam mengatasi masalah seperti ini. Yakni, kita wajib berusaha terlebih dulu sebelum pasrah total kepada Allah.
Pasrah total dengan melawan sunnah nabi Muhammad SAW, itu jelas sebuah kesalahan. Kita wajib pasrah kepada Allah dengan mengikuti sunnah nabi.
Apa itu sunnah nabi, jangan masuk suatu daerah yang ada penyakit mewabah. Jika anda ada di dalamnya, jangan keluar.
Ini adalah konsep isolasi atau social distancing yang dicontohkan Rasulullah SAW yang sedang dilakukan pemerintah di seluruh dunia. Ini juga sudah difatwakan ulama ulama Indonesia, Mesir, Arab Saudi, Yaman dan lainnya.
Kalau setelah berusaha dengan prosedur yang benar, lalu kita masih sakit, barulah kita pasrah total dengan ketentuan Allah. Inilah takdir Allah yang wajib kita ridho menerimanya.
Jangan mengatakan pasrah tanpa mau berusaha. Ini jelas salah.
Ini adalah pelajaran akidah dasar yang kita mungkin lupa. Kalau ini yang dipahami, berarti kita tidak perlu kerja, tidak perlu ikhtiar, toh Allah sudah tetapkan rezeki untuk kita. Kita tidak perlu makan, toh hidup mati sudah Allah tetapkan.
*Monas Inspire
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi