Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

*Yurnaldi

Senin, 25 Juli 2016 | Opini
Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar, Hiramsyah Sambudhy Thaib dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/6/2016), mengatakan setelah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menetapkan Mandeh sebagai sentra pariwisata, sekitar 400 hektar lahan di Mandeh akan dibangun pusat amenitas seperti hotel, balai pertemuan (convention hall), restoran, dan sebagainya.

"Kawasan Mandeh yang penuh pesona itu menjadi KEK Pariwisata dan akan menjadi seperti kawasan Nusa Dua, Bali. Dulu, Nusa Dua jauh dari Denpasar, jauh dari keramaian Kuta, dan minim fasilitas publik. Sekarang, Nusa Dua sudah berkelas dunia dan menjadi pusat konvensi," kata Hiramsyah.

kelok

Potensi lain dari kawasan Mandeh. (Foto: http://1.bp.blogspot.com)

Karena itu, sejak setahun terakhir sarana dan prasarana untuk melayani wisatawan, terus dibenahi dan dilengkapi. Membandingkan potensi Kawasan Mandeh dengan kawasan wisata bahari lain di Indonesia seperti Bunaken, Raja Ampat, dan Lombok di Indonesia dan atau Afrika Selatan, banyak keunggulan kawasan yang berjuluk "Sepotong Surga di Kawasan Barat Indonesia" ini.

Contoh kecil, supaya wisatawan bisa menikmati terumbu karang pada kedalam 1-3 meter, perlu pengadaan kapal/perahu yang berlantai kaca. Kemudian, dalam suatu diskusi dengan wartawan senior Kompas Bre Redana, yang sempat saya ajak berkunjung ke Mandeh, tahun 2014 lalu, dia juga memberi masukan/gagasan bagaimana kapal-kapal yang membawa wisatawan mengitari pulau-pulau di Kawasan Mandeh, dilengkapi dengan fasilitas kafe dengan sajian kuliner yang khas Sumatera Barat, seperti sate, nasi randang, nasi goreng patai, kawa daun, teh talua, gulai kapalo ikan, gulai jengkol dan sebagainya. Harga makanan dan minuman, sebaiknya (harus) dicantumkan.

Mimpi-mimpi lain yang perlu disegerakan, dan itu lebih penting, adalah memberi tanda batas, yang boleh dilewati kapal, supaya terumbu karang tidak rusak, baik karena dilanda kapal maupun lego jangkar. Perlu dibuat beberapa tambatan kapal permanen, sehingga nelayan tak buang sauh di kawasan terumbu karang. Harus didesain khusus (berlantai kaca) kapal kecil yang bisa penumpangnya melihat terumbu karang dari atas kapal dan atau mengitari kawasan hutan bakau (mangrove).

Walaupun sarana dan prasarana Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh belum lengkap, namun setiap akhir pekan sudah ribuan wisatawan nusantara dan mancanegara yang menikmati pesona Mandeh. Bahkan, liburan Lebaran Idul Fitri yang baru lalu, dilaporkan Wakil Gubernur Sumatera Barat yang mantan Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abib, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 200.000 lebih.

Wisatawan ramai karena kekuatan pesona Mandeh ada di bahari, wisata laut, pantai dan bawah laut.

paralayang

Atraksi Paramotor melayang-layang di Kawasan Mandeh, merupakan salah satu daya tarik wisatawan. (Foto: http://www.pesisirselatankab.go.id)

Halaman:

*Wartawan Utama, Pendiri dan Ketua Forum Wartawan Pariwisata Sumatera Barat (2005

Bagikan:
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra