Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

*Yurnaldi

Senin, 25 Juli 2016 | Opini
Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

Bangkai kapal MV Boelongan Nederland yang tenggelam tahun 1942 di perairan Mandeh. (foto: http://1.bp.blogspot.com)

MV Boelongan Nederland sudah ditetapkan sebagai Situs Budaya Bawah Air dan kawasan Konservasi Maritim. Situs kapal tenggelam di kedalaman 17-29 meter ini, tentu saja menjadi alternatif unggulan penyelaman situs kapal tenggelam di Indonesia, yang bisa menyaingi situs kapal tenggelam USAT Liberty Wreck di Tulamben, Bali.

Mimpi-mimpi Mandeh

Saya masih ingat, 10-15 tahun lalu Kawasan Mandeh sudah ingin dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari yang menarik oleh Bupati Pesisir Selatan Darizal Basir, ketika itu. Saya pun sudah berkali-kali membuat reportase untuk Kompas. Jalan ke puncak Mandeh masih jalan tanah dan baru dibuka. Dari segi kelengkapan fasilitas dan infrastruktur Kawasan Mandeh masih kalah dari Bunaken, Raja Ampat, Bali, dan Lombok yang sudah maju duluan wisata baharinya. Akan tetapi dari sisi keindahan atas dan bawah laut, Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh jauh lebih unggul dan lengkap.

Bahkan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengibaratkan Mandeh sebagai Raja Ampat di Sumatera. "Saya sederhanakan, Mandeh ini Raja Ampatnya Sumatera. Kalau sering lihat Raja Ampat, ini mirip," ujar Arief ketika berkunjung tanggal 15 Mei 2015 lalu.

jokowi di mandeh

Presiden Joko Widodo bersama Menteri PU-PR, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ketua DPD RI dan Pj Gubernur serta Andrinof Chaniago. (foto: antara.com)

Sumatera Barat dengan panjang garis pantai 375 km, potensi keindahan alamnya memang luar biasa, bahkan melebihi daerah lainnya di Indonesia. Tak hanya keindahan di atas laut, tapi juga keindahan alam bawah laut. Karena itu, biar cepat berkembang dan berdampak pada perekonomian masyarakat, pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung pariwisata di Mandeh harus dipercepat.

Pemerintah dan masyarakat Sumatera Barat bersyukur, Menteri/Kepala Bappenas, ketika itu Adrinof A Chaniago yang urang awak, bisa meyakinkan Presiden Jokowi, agar mempercepat pembangunan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh. Bahkan, Presiden Jokowi pun sudah datang mengunjungi Mandeh dan melihat keindahan alam yang rancak dengan potensi wisata bahari yang bisa menjadi unggulan Indonesia ke depan.

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya, dibutuhkan Rp1,5 triliun untuk pembangunan kawasan mandeh. Dan Mandeh bisa mendapat perhatian khusus karena bisa jadi unggulan wisata bahari di Indonesia Barat. Apalagi, jika dibanding berwisata ke Raja Ampat atau Bunaken, atau Bali, jauh lebih murah dan efektif ke Sumatera Barat.

Kementerian Pariwisata menyatakan wilayah Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pertengahan 2017 bakal menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dengan menonjolkan keindahan wisata bahari.

Halaman:

*Wartawan Utama, Pendiri dan Ketua Forum Wartawan Pariwisata Sumatera Barat (2005

Bagikan:
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra