Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

*Yurnaldi

Senin, 25 Juli 2016 | Opini
Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh

"Ditranspalantasi tiga tahun lalu, kini kawasan seluas sekitar 3 hektar, terumbu karangnya merimba luar biasa. Sejumlah spesies ikan berkeliaran dan bergerombolan di seputar terumbu karang. Ini di luar dugaan," kata Indrawadi, yang juga juru bicara (Humas) Universitas Bung Hatta Padang.

Cuma, di beberapa titik ditemukan terumbu karang yang rusak. Diduga, ada kapal yang turunkan sauh di kawasan terumbu karang. Menurut Mabruri Tanjung, nilai jual Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh utamanya terletak pada terumbu karang dan kekayaan bawah laut lainnya. "Saya kalau sudah menyelam, apalagi sembari berburu foto bawah laut, ada sensasi yang luar biasa, yang membuat kita betah berlama-lama menyelam," papar Tanjung.

Tak jauh dari itu, kita kemudian bisa menikmati pesona Pulau Cubadak, yang merupakan kawasan wisata eksklusif di Mandeh. Selain masih perawan, pulau ini terlihat sangat menawan. Menurut cerita masyarakat sekitar pulau ini dahulu adalah bekas kawah dengan luas kurang lebih 40 km persegi. Di kawasan ini, para wisatawan dapat menikmati udara yang bersih, laut yang biru, angin pantai yang semilir, dan terdapat beberapa spot menyelam yang sangat sayang untuk dilewatkan. Tak heran kalau Pulau Cubadak merupakan salah satu surga bagi para penyelam.

Bagi yang ingin menginap di Pulau Cubadak, tersedia berbagaicottageyang dibangun dengan sentuhan tradisional dan natural. Harga sewanya mulai dari Rp1.900.000 per malam untuk wisatawan mancanegara dan Rp900.000 per malam untuk wisatawan nusantara.

cubaak

Pesona Pulau Cubadak di Kawasan Mandeh. (Sumber foto: ://www.klikhotel.com)

Kawasan wisata Mandeh, yang dijuluki sebagai Paradise of the south tak hanya sekadar menawarkan terumbu karang yang jauh lebih bagus dan beragam dari Bunaken, dengan ikan hias endemik yang tiada duanya di dunia, tetapi juga menyimpan harta karun berupa situs kapal tenggelam milik Belanda, MV Boelongan Nederland.

Dalam arsip Koninklijke Paketvaart Mij (KPM) dan arsip pemerintah Belanda di National Archive The Haque, disebutkan bahwa MV Boelongan Nederland yang dibuat tahun 1915 berdimensi 72,6 x 11,63 x 3,7 m, tonase 1053 gross ton dan dinakhodai oleh Kapten ML Baverling tersebut tenggelam karena dibom oleh pesawat tempur jepang pada serangan udara tahun 1942 di perairan Mandeh, Pesisir Selatan. Bangkai kapal secara keseluruhan masih relatif utuh dengan kerusakan di beberapa bagian dan sebagian badan kapal sudah terbenam dalam substrat lumpur dan berada di kedalaman 17-29 meter.

Bangkai kapal tenggelam terbuat dari Materi besi dan bagian-bagian kapalnya seperti lambung, lubang palka, jendela-jendela, haluan, dan buritan masih terlihat jelas dan mudah diidentifikasi. Paristiwa penting terkait dengan tenggelamnya kapal MV Boelongan Nederland adalah tenggelamnya kapal KPM Van Imhoff, yang isinya sebagian besar adalah para tahanan Jerman yang termasuk Poros As. Pada tanggal 18 Januari 1942, Van Imhoff akan berlayar ke India namun Belanda berniat untuk mengumpankan Van Imhoff kepada Jepang. Tanggal 19 Januari 1942, sesuai perkiraan Belanda, Van Imhoff dibombardir dari udara oleh Jepang tanpa mengetahui bahwa kapal tersebut sebenarnya berisi orang-orang Jerman yang merupakan sekutu bangsa Jepang sendiri.

Keesokan harinya, 20 Januari 1942, menurut catatan sejarah, MV Boelongan Nederland mendekat ke arah puing Van Imhoff, namun mereka tidak menolong para korban Van Imhoff yang masih hidup. Akibatnya, hampir semua orang Jerman meninggal. Jepang membayar perlakuan kapal MV Boelongan dengan mahal.

boeloengan

Halaman:

*Wartawan Utama, Pendiri dan Ketua Forum Wartawan Pariwisata Sumatera Barat (2005

Bagikan:
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra