Membangun dan Mengelola Apartemen Berbasis Indonesia Multikultural

*Yurnaldi

Jumat, 27 Mei 2016 | Opini
Membangun dan Mengelola Apartemen Berbasis Indonesia Multikultural
Yurnaldi - Penulis

Ada ratusan jenis motif ukiran dan motif pada kain songket Minangkabau yang menyimbolkan suatu budaya yang luar biasa, hidup dan tumbuh subur dalam budaya Minang, yang tentu saja ini menjadi hal yang menarik diwariskan dari generasi ke generasi. Belum lagi ukiran dari budaya daerah/etnik lain, yang tentu punya makna tersendiri dan menjadi kekuatan yang membanggakan.

Saya bersama Ady Rosa juga pernah meneliti dan menemukan 160 motif tato Mentawai tahun 1992. Tato Mentawai adalah tato tertua di dunia. Jika motif tato Mentawai ini menjadi salah satu symbol atau elemen pada banguna n apartemen, maka keberagaman budaya Indonesia semakin terpublikasi dan dimaknai dengan penuh rasa cinta dengan budaya sendiri. Motif tato pun kini sudah menjadi motif batik Mentawai. Kain batik motif tato Mentawai itu pun menarik di pajang di dinding kamar atau ruang tamu apartemen, misalnya.

Motif tato suku Mentawai, Sumatera Barat. (sumber foto: http://www.ku2h.com/05151551/tempat-objek-wisata-kepulauan-mentawai/, diunduh 26 Mei 2016)

Itu salah satu strategi menghidupkan budaya Indonesia yang multikultural di apartemen.

Staregi lainnya adalah, jika selama ini pada fasilitas umum/publik di lingkungan apartemen jarang atau hampir tak pernah kita jumpai adanya panggung terbuka, maka konsep hunian apartemen di Indonesia ke depan bisa membuat panggung terbuka. Jika fasilitas ini ada, anak-anak, remaja, generasi muda dari keluarga penghuni apartemen bisa latihan berbagai jenis tarian daerah, baik yang tradisional/kontemporer, maupun yang modern.

Tak hanya bentuk tarian, tapi juga berbagai seni-budaya daerah dalam bentuk lain juga bisa dipentaskan di panggung terbuka itu, seperti teater, seni suara/lagu daerah, kuda lumping, debus, rabab, randai, bahkan wayang. Juga seni sastra dalam bentuk pembacaan puisi, cerita pendek, dan monolog.

Kalau panggung terbuka (out door) atau panggung tertutup (in door) menjadi fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh warga hunian apartemen, maka sosialisasi dan silaturahim antarpenghuni akan menjadi kental.

Lebih dari itu keberadaan panggung tak hanya sekadar untuk pementasan kesenian-budaya dari berbagai daerah, tetapi juga untuk menumbuhkankembangkan kreativitas warga penghuni apartemen, sebagai wujud kecintaannya terhadap budaya Indonesia.

Warga perlu menonton seni-budaya sebagai bentuk keseimbangan diri, karena seni-budaya penting untuk mengasah hati nurani, kepekaan sosial dan mendekatkan warga dengan budaya itu sendiri. Maraknya kekerasan dalam kehidupan dewasa ini, karena globalisasi membuat manusia berjarak dengan kultural. Teknologi dan globalisasi membuat manusia menderita penyakit neurosis hati nurani.

Nah, dengan fasilitas panggung yang bisa digunakan untuk pertunjukan apa saja, warga penghuni ketika pulang kerja dan sudah berada di apartemen bisa menyaksikan pertunjukan budaya daerah sebagai hiburan yang bisa menggugah dan mengasah hati nuraninya, dan menumbuhkan rasa bangga dengan budaya Indonesia yang multikultural.

Halaman:

*Penulis

IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024
Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra