Mendidik secara Lembut dengan Teknik Soften
*Hidayati SKom
Pengertian Guru menurut UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Setiap Pendidik bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani maupun rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan (maupun berdiri sendiri) memenuhi tugasnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk individu yang mandiri dan mahluk sosial.
Pada hakikatnya guru adalah Mursyid yang memiliki kekaramatan bathin, kehadirannya saja sudah mampu menentramkan, dan setiap kata yang diucapkannya adalah cahaya yang menerangi kegelapan, senyumnya bagaikan vitamin yang menyegarkan, air muka nya membawa kesejukan.
Guru seperti ini merupakan dambaan dari setiap siswa, guru yang mendidik dengan penuh kasih sayang dan kelembutan akan memberi motivasi dan inspirasi tersendiri bagi siswanya. Untuk menjadi Guru seperti itu bukanlah hal yang mudah dan bukan pula hal yang susah, guru harus menguasai berbagai macam seni dan teknik mengajar, salah satunya adalah teknik SOFTEN.
Menjadi guru yang efektif dalam proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh baik buruknya kalimat dan pilihan kata yang digunakan. Ada hal yang lebih menentukan dan berdampak lebih besar dari hal tersebut, yaitu penggunaan bahasa tubuh yang baik dan empatik. Don Gabor dalam bukunya yang berjudul "How to start conversation and make friends" mengemukakan gagasannya mengenai penggunaan bahasa tubuh yang baik dengan istilah "SOFTEN."
Soften secara bahasa berarti melembutkan, berarti dengan menggunakan teknik mengajar yang disingkat dengan istilah "SOFTEN" ini membuat cara mengajar dan mendidik Anda menjadi lebih melembutkan. Teknik SOFTEN merupakan singkatan dari Smile, Open arms, Forwart Lean, Touch, Eye contact dan Nod. Mari kita bahas satu persatu mengenai teknik SOFTEN ini ;
Smile adalah senyum. Guru yang menyenangkan adalah guru yang mengajar sambil tersenyum (asal jangan senyum-senyum sendiri hehe...). Kebiasaan senyum ini masih dianggap susah, susah karena belum terbiasa. Senyumlah, latihkan diri untuk senyum selama lima detik. Senyum, selain memberikan kenyamanan bagi siswa juga bernilai ibadah bagi kita.
Open Gesture dapat dimaknai dengan terbuka pada materi yang dibicarakan. Kita menerima kritikan dan masukan dari seorang siswa, untuk memperbaiki diri kita dalam proses pembelajaran. Ada juga yang menyatakan open gesture adalah ketika mengajar/berbicara dengan tangan terbuka, berekspresi dan tidak kaku seperti melipatkan tangan di depan dada.
Forward Lean yang diartikan dengan membungkuk ke arah depan. Jika ada siswa yang bertanya, dekatkan dan bungkukkan badan kita ke arahnya, ini sebagai tanda bahwa kita siap dan mendengar apa yang mereka tanyakan
Touch maksudnya adalah sentuhan pada siswa anda, seperti usapan kepala atau menepuk dengan lembut bahunya, sambil berkata "Wah... Kamu pintar." Biasanya anak yang kinestetik suka saat disentuh.
Eye Contact artinya tatap mata. Pandanglah siswa kita dengan rasa sayang, lihat matanya, baca apa yang ada dalam hatinya. Memandang yang baik adalah selama tiga detik, setelah tiga detik palingkan tatapan Anda ke siswa lain atau objek lain seperti papan tulis atau materi yang sedang anda jelaskan.
*Guru TKJ SMK Negeri 2 Padang
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir