Bullying Itu Pembunuhan Karakter
*Anike Putri
Tindakan bullying yang dimulai dengan perkataan, hingga berujung kepada tindakan menyakiti bukan hal yang bisa dianggap remeh oleh siapa pun. Apalagi tindakan meremehkan dilontarkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan seperti tenaga pendidik dan pihak yang berwajib.
Satu lagi kasus yang membuat kita semua cukup geram yaitu kasus kekerasan yang dialami oleh seorang siswa SD berinisal F (12). Korban mengalami pembullyan oleh teman sekelasnya karena dianggap sok pintar dan sok ganteng.
Dapat didalami pada kasus ini, pelaku merasa iri terhadap korban sehingga pelaku melakukan kekerasan dengan cara mengolok-olok korban.
Tidak sampai di situ tentunya, puncak dari kekerasan ini yaitu korban yang dipaksa rela kakinya diamputasi karena ada permasalahan yang muncul setelah kakinya di selengkat oleh pelaku.
Berawal dari cidera kecil tersebut, kemudian menimbulkan masalah yang serius dan F harus kehilangan kaki kanannya dengan cepat.
Kemudian, apa yang menjadi sumber kekesalan masyarakat akan kasus tersebut?
Jawaban tersebut terletak pada tenaga pendidik dari sekolah tempat F belajar. Wali kelas F yang berinisial S yang juga merupakan Kepala Sekolah di SD tersebut, saat diwawancarai oleh media dengan santai ia menjawab, bahwa hal tersebut hanyalah bercandaan anak-anak SD yang tidak perlu diseriusi.
Berulang kali dalam wawancara tersebut, Kepala Sekolah S mengatakan bahwa itu hanya bercanda, bercanda dan bercanda.
Tentu hal tersebut memunculkan emosi semua orang yang ikut memantau kasus tersebut. Tentu hal tersebut sangat, sangat, sangat disayangkan.
Berbicara mengenai kasus bullying yang mencuat ke permukaan memang tidak ada habisnya. Mulai dari kekerasan yang dilakukan oleh siswa SMA/SMK, SMP, dan bahkan siswa SD saja berani untuk melakukan kekerasan serta penganiayaan kepada temannya.
Meninggalkan semua kasus yang ada, tentu kita sebagai orang yang waras dan tidak suka bercanda berpikir, sebenarnya apa yang menjadi alasan mengapa kasus-kasus seperti ini ramai terjadi di Indonesia khususnya dikalangan anak-anak hingga remaja.
*Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Unand
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi