Tindakan Kejam pada Hewan dan Refleksi Pendidikan Usia Dini

*Yosi Molina M.Psi, Psikolog*

Senin, 11 September 2023 | Opini
Tindakan Kejam pada Hewan dan Refleksi Pendidikan Usia Dini
Yosi Molina M.Psi, Psikolog

Di Minangkabau, konsep "raso pareso" mengajarkan pentingnya mempertimbangkan dampak tindakan kita terhadap orang lain atau makhluk lain.

"Raso" mengacu pada rasa atau perasaan, sementara "pareso" adalah periksa atau pertimbangan.

Pertanyaannya adalah bagaimana generasi muda Minangkabau seperti pelaku dalam kasus ini dapat melupakan nilai-nilai ini dan melakukan tindakan kejam tanpa memikirkannya?

2. Kurangnya Empati dan Kesejahteraan Hewan

Dari perspektif psikologi, kurangnya empati terhadap hewan bisa menjadi faktor utama dalam tindakan kejam seperti ini.

Generasi muda yang kurang menerima pembelajaran tentang pentingnya empati terhadap makhluk hidup lainnya mungkin cenderung melihat hewan sebagai objek yang dapat disiksa atau dieksploitasi demi kesenangan mereka sendiri.

Dalam konteks "raso pareso," kurangnya empati adalah tanda bahwa pertimbangan etika dan moral dalam tindakan tidak lagi diperhatikan.

3. Dorongan untuk Mencari Perhatian dan Identitas Budaya

Pelaku mungkin juga merasa dorongan untuk mencari perhatian. Mereka mungkin berpikir bahwa tindakan kejam ini akan menciptakan sensasi dan mendapatkan perhatian dari teman-teman mereka.

Sayangnya, dorongan untuk mencari perhatian ini tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai "raso pareso" yang seharusnya memandu tindakan mereka.

4. Membangkitkan Kembali "Raso Pareso"

Halaman:

*Psikolog Klinis Anak

IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024
Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra