Riba Sebagai Alat Penghancur
*Dr Emeraldy Chatra
Namun kenyataannya, memang selama lebih dari 3.500 tahun orang Yahudi menggunakan riba sebagai instrumen untuk menaklukan bangsa-bangsa di dunia.
Berutang ke bank maupun lembaga-lembaga keuangan non-bank digelorakan menjadi sebuah kewajaran, bahkan sebuah keharusan.
Kenyataannya memang tidak ada lagi negara di dunia yang tidak berutang dan harus membayar bunga sangat banyak setiap tahun.
Makin banyak utang, makin terbuka pintu bagi lembaga pemberi utang untuk mencampuri urusan dalam negeri sebuah negara.
Simpulan
Dari uraian di atas dapat dibuat simpulan bahwa riba bukan sekadar alat tapi adalah ruh dari kapitalisme global. Tanpa riba kapitalisme global akan mati.
Mereka tidak akan mampu mengendalikan kesadaran orang, tidak akan dapat membujuk orang agar terus berutang dan rela membayar bunga.
Bujukan mereka sering mengena, karena mengeksploitasi kecenderungan manusia pada kehidupan mewah. Tidak ada orang yang tidak suka rumah bagus, mobil bagus, berjalan-jalan ke luar negeri, punya usaha besar, atau terkenal.
Semua kecenderungan itu seringkali mengalahkan akal sehat dan mengabaikan soal halal dan haram. Pada saat itulah racun propaganda yang disuntikan melalui berbagai media masuk ke pembuluh darah umat Islam.
Sekarang dapat kita pahami mengapa kita sulit sekali melepaskan diri dari riba. Umat Islam sudah terperangkap ke dalam sistem yang sangat dibenci oleh Allah.
Orang Yahudi membuat riba sebagai alat penggoda iman yang luar biasa daya tariknya.
*Dosen FISIP Unand
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi