Polusi Visual yang jadi Sampah Estetika

*Andi ST MT

Kamis, 09 Desember 2010 | Opini
Polusi Visual yang jadi Sampah Estetika

Polusi visual atau sampah visual mempengaruhi pengalaman visual seseorang secara psikologis ataupun emosional karena dampak langsung yang ditimbulkan yaitu terganggunya panca indra terutama pandangan mata seseorang ketika menikmati lingkungan alam disekitarnya.

Penurunan nilai estetika sebuah kota akan berdampak bagi kota tersebut. Menurunnya keindahan, pesona serta daya tarik sebuah kota menjadikan pudarnya kekhasan/ ciri khas yang dimiliki sebuah kota.

Kota Padang beberapa bulan terakhir mulai terdampak fenomena polusi visual secara besar- besaran. Kota yang sebelumnya ramah secara visual dan tertata dengan baik, sekarang mengalami penurunan pesona asli dan kehilangan nilai-nilai alamiahnya yang sebagian besar disebabkan oleh tindakan dan perilaku "oknum manusia" di dalamnya.

Kekacauan secara visual yang paling mencemaskan di Kota Padang saat ini tentunya "bertaburan baliho politik" yang kemudian tumbuh menjadi "pohon-pohon visual" yang mengganggu pemandangan sebagai bentuk perusakan terhadap tatanan nilai visual sebuah kota.

Baliho politik dengan wajah-wajah tokoh yang "tidak natural", ditempatkan pada titik-titik strategis kota, sangatlah mengganggu pandangan dan membahayakan, kemudian bendera-bendera partai politik silih berganti ditancap dan digantung "sebarangan" disepanjang jalan, sangat tidak nyaman untuk dilihat.

Harapan kedepannya, Kota Padang lebih memperhatikan pentingnya "nilai visual" sebuah kota dengan baik. Penertiban terhadap papan-papan reklame/ iklan, baliho-baliho yang bermunculan tanpa adanya perizinan, menerapkan aturan yang jelas serta kebijakan publik yang tegas terhadap "produk visual" baik dari segi bentuk, desain, skala, ukuran, fungsi serta lokasi penempatanya.

Mari kita kawal serta kita dukung secara bersama-sama "Padang Kota Tercinta" ini dalam mewujudkan ruang kota dengan tata ruang yang ideal dan terstruktur untuk kehidupan yang lebih aman, nyaman, produktif, edukatif, berkelanjutan dan berkualitas. (*)

Halaman:
1 2

*Pemerhati Kota

Bagikan:
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra