Inspirasi Mem Fox Menulis Buku Bertema Sastra Anak di Australia
*Inggrid Fauzi dan Ferdinal
"Saya belajar sastra anak ketika di universitas dan saya harus menulis cerita anak-anak sebagai tugas," ungkap Mem Fox.
Menurut Mem Fox, setelah menerbitkan karyanya,Hush the Invisible Mouse (Possum Magic), membuat dirinya merasa seperti seorang penulis. Setelah itu, ide untuk menulis terus bermunculan, sehingga dia terus menulis hingga saat ini.
Merrion Frances Partridge, juga dikenal sebagai Mem Fox, lahir 5 Maret 1946 di Melbourne, Australia, tetapi dibesarkan di Afrika.
Dia adalah seorang novelis yang banyak menulis buku anak-anak. Pada masa-masa kuliahnya di Universitas Flinders, Mem Fox mengambil Jurusan Sastra Anak. Dia tahu banyak tentang anak-anak dan menulis banyak buku tentang itu.
Dilansir dari memfox.com, Mem Fox telah menulis kurang lebih 40 buku anak-anak termasuk novel best-seller Possum Magic (1983), Time for Bed (1993) dan Where is the Green Sheep? (2004).
Buku pertamanya, Possum Magic telah jadi mercusuar sastra anak-anak bagi jutaan keluarga Australia walaupun sudah berlalu selama 39 tahun sejak pertama kali diterbitkan.
Menerbitkan buku anak sendiri memang sudah menjadi tujuan Mem Fox dari sejak awal. Dia mengakui bahwa itu adalah semangat, perjuangan dan misinya. Semua itu ia tuangkan dalam buku-bukunya dan ditujukan pada anak-anak Australia dan di seluruh dunia.
Apa yang memotivasinya dalam menulis buku? Dia menyebutkan sang anak, Chloe.
Dia menyadari, minimnya buku tentang anak di Australia pada zaman itu sebagai sesuatu yang menginspirasi dan memotivasinya dalam menulis.
Dikutip dari wawancara Mem Fox bersama Christine Knight di Sydney Writer Festival's, Mem Fox menyebutkan inspirasinya dalam menulis Possum Magic.
"Selama bertahun-tahun saya membacakan buku untuk Chlo, saya terkejut dan kecewa dengan sedikitnya buku Australia yang tersedia untuk anak-anak Australia, jadi saya memutuskan untuk menulis buku yang sangat Australia."
*Mahasiswa Satra Inggris Unand
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi