Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045

Jumat, 19 April 2024, 09:15 WIB | Provinsi Sumatera Barat
Musrenbang Terintegrasi Sumbar 2024, Gubernur: Momentum Menyusun Mimpi Besar Sumbar 2045
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat memberikan arahan pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Terintegrasi Sumbar di Padang, Kamis. (humas)

PADANG (28/4/2024) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi menegaskan, ke pertemuan terkait Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 hanya terjadi sekali dalam 20 tahun.

"Kehadiran kita hari ini, tentu menunjukkan keinginan kuat untuk berkontribusi pada pembangunan Sumbar ke depan," ungkap Mahyeldi.

Baca juga: Sumbar Gagas Gerakan Tabungan Pajak, Ini Tujuannya

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Terintegrasi Sumbar di Padang, Kamis.

Dikesempatan itu, Mahyeldi menjabarkan delapan langkah utama untuk mewujudkan mimpi besar Sumbar pada tahun 2045, melalui pelaksanaan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045.

Baca juga: 7 Bulan Menjabat, Zefnihan Digantikan Fauzan Hasan jadi Pj Wali Kota Sawahlunto, Ini Pesan Mahyeldi

"Pertemuan hari ini bersifat sangat strategis, mengingat dokumen RPJPD 2025-2045 dan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2025 sangat beririsan," ucap Mahyeldi.

Sesuai dengan kesepakatan bersama DPRD Sumbar tentang Rancangan Awal RPJPD 2025-2045, Mahyeldi menyatakan, visi Sumbar ke depan adalah 'Sumatera Barat Maju dan Berkelanjutan Berlandaskan Agama dan Budaya.'

Baca juga: Libur Lebaran 2024, Program Desa Wisata Dongkrak Angka Kunjungan Wisatawan

Poin maju sendiri tergambar pada perekonomian di atas rata-rata ekonomi nasional pada 2045, jadi mandiri dalam memenuhi kebutuhan, berdaya saing tinggi, berketahanan ekonomi yang kuat serta berkeadilan sosial.

Berkelanjutan sendiri bermakna adanya komitmen untuk menumbuhkan perekonomian dan pembangunan secara terus menerus.

Baca juga: Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024, 30 Daerah akan Ikuti Simulasi Bencana Gempa dan Tsunami

Adapun berlandaskan agama dan budaya, bermakna bahwa pembangunan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki dasar keimanan dan nilai spiritual sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam pembangunan itu sendiri.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Mahyeldi menyebutkan, beberapa indikator yang harus terpenuhi antara lain, pendapatan penduduk Sumbar pada 2045 harus mencapai Rp307 hingga Rp365 juta per kapita.

Baca juga: 67 Pengusaha Randang Berhimpun di Hipermi, Gubernur: Tembus Pasar Nasional hingga Internasional

Tingkat kemiskinan pada angka 0,04 - 0,29 persen, target gini ratio 0,212 - 0,256 persen, indeks daya saing daerah 4,25 persen, indeks modal manusia 0,76 persen, serta penurunan intensitas emisi gas rumah kaca perlu mencapai 91,21 persen.

Untuk mewujudkan indikator-indikator itu, terangnya, ada delapan poin atau langkah yang perlu dilakukan.

Pertama, harus bekerja secara luar biasa, inovatif, baru, dan cerdas. Kedua, pendapatan daerah harus meningkat signifikan, sehingga harus lebih hati-hati dan cermat dalam mengambil kebijakan.

Ketiga, perlu menjaga konsistensi dalam melaksanakan perencanaan pembangunan. Keempat, perlu komitmen bersama antara perencanaan dan penganggaran, dengan mengutamakan target jangka panjang.

Kelima, perlu pengendalian yang sistematis terhadap perencanaan dan penganggaran. Keenam, perlu insentif untuk mendukung program yang efektif dan memiliki capaian luar biasa.

Ketujuh, perlu terus melakukan komunikasi publik dengan seluruh lapisan. Kedelapan, perlu dukungan pembiayaan yang memadai

"Izinkan kami mengajak, agar kita semua berkomitmen mewujudkan mimpi besar Sumbar tahun 2045 itu. Kita sudah memulai langkah ke sana, salah satunya dengan menyiapkan obligasi daerah dan sukuk untuk mendukung pembiayaan," ujar Mahyeldi.

Momen Bersejarah

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi menyebutkan, Musrenbang ini adalah salah satu momentum bersejarah dalam pembangunan Sumbar menuju 2045.

Sehingga, kesempatan ini sangat diperlukan untuk menjaring lebih banyak masukan dan saran dari berbagai pihak.

"Tahun ini, secara simultan dilakukan penyusunan RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahun depan."

"Penyusunan sudah dimulai sejak 2023, dengan terlebih dulu mengevaluasi RPJPD 2005-2025. Kita melibatkan berbagai elemen, termasuk Gubernur Sumbar sebelumnya, Bapak Gamawan Fauzi dan Bapak Irwan Prayitno," ucap Medi.

Dalam proses penyusunan rancangan awal, sambungnya, juga dilakukan konsultasi publik yang menghasilkan masukan berupa 218 masalah pembangunan yang harus diatasi, 76 isu pembangunan yang perlu diperhatikan, 164 mimpi Sumbar pada tahun 2045 serta 262 usulan upaya kreatif yang perlu dilakukan stakeholder terkait.

"Selain itu, kita juga menggelar kompetisi ide dan mimpi untuk Sumbar 2045, yang diikuti 74 peserta dengan dukungan sponsor Bank Nagari dan co-sponsor PT Semen Padang."

"Rancangan awal RPJPD juga telah dikonsultasikan ke Kemendagri dan Bappenas dan telah disepakati oleh DPRD Sumbar pada 19 Maret 2024 lalu," ucapnya lagi.

Medi menyebutkan, di saat bersamaan juga dilakukan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2025.

Konsultasi publik terhadap rancangan awal RKPD itu juga telah dilakukan dan menghasilkan saran berupa 91 usulan persoalan penting yang perlu dituntaskan, serta 92 usulan upaya yang perlu dilakukan sepanjang tahun 2025.

Turut hadir sebagai Narasumber dalam Musrenbang Terintegrasi Sumbar kali ini, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas, Amalia Adininggar W.

Staf Khusus Mendagri bidang Pemerintahan sekaligus Guru Besar IPDN, Prof Mukhlis serta Gubernur Sumbar, Mahyeldi selaku pembicara utama.

Selain itu, Musrenbang yang digelar secara daring dan luring ini juga diikuti sejumlah Anggota DPR dan DPD RI asal Sumbar, Jajaran Forkopimda Sumbar.

Kemudian, Bupati/Wako se-Sumbar, Ketua MUI Sumbar, Ketua LKAAM Sumbar, Ketua Persatuan Bundo Kanduang Sumbar, para Rektor Perguruan Tinggi di Sumbar, Sekda Provinsi Sumbar bersama jajaran di lingkup Pemprov Sumbar.

Selanjutnya, juga turut hadir para Pimpinan Instansi Vertikal di Sumbar, Ketua Majelis Kelitbangan Sumbar, Pimpinan BUMN/BUMD dan Komunitas di Sumbar, Tokoh-Tokoh Masyarakat, Seribuan Perantau yang turut hadir secara daring.

Juga hadir Tenaga Ahli Penyusun RPJPD Sumbar 2025/2045, Tim Penilai Independen Penghargaan Pembangunan Daerah 2024, serta Tim Kerja Penyusunan RPJPD dan RKPD Sumbar. (adv)

Editor: Mangindo Kayo

Bagikan: