PKKMB Universitas Indonesia 2022: Diplomasi Budaya Cegah Tumbuhnya Paham Radikalisme dan Terorisme
Selain batik, Aditya Yusma yang akrab disapa dengan nama panggilan Mas Adit telah menjadi produser, co produser, hingga director beberapa film layar lebar, seperti; Sultan Agung - Tahta, Perjuangan & Cinta bersama Ibu DR Mooryati Soedibyo, Ada Surga Di Rumahmu, dan saat ini ia sedang memproduksi Film Si Dul Anak Jakarta Original version bersama ahli waris penulis sastra klasik Aman Datuk Madjoindo.
Aditya Yusma menceritakan bahwa film-film yang ia garap, lebih banyak fokus kepada pahlawan bangsa, sastra klasik, dan biopic, dimana saat ini sudah jarang produser film berminat untuk memproduksinya.
Ia memiliki harapan agar para pecinta film Indonesia mendukung dengan menonton dan lebih banyak memproduksi film sejarah pahlawan bangsa, sebuah film yang bukan hanya tontonan namun juga tuntunan bagi rakyat Indonesia.
"Menjelang peringatan Hari kemerdekaan RI, mari kita tingkatkan kecintaan terhadap para pahlawan bangsa, ia menegaskan siapa yang tidak memiliki bendera merah putih dan Garuda dirumahnya ?," tanya Aditya Yusma, spontan para peserta Maba UI menjawab, "Punya,".
"Jika ada yang menyuruh adik-adik untuk tidak hormat kepada bendera merah putih, tidak boleh menyanyikan lagu kebangsaan, maka tolong harus dijawab silahkan anda pindah ke negara lain, karena sebagai generasi penerus bangsa kita wajib menekankan dalam jiwa dan raga kita akan cinta kepada UUD 1945, Pancasila, NKRI Harga Mati dan Bhineka Tunggal Ika?," kata Aditya Yusma.
Melalui diplomasi budaya, Aditya Yusma telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 147 negara di 9 kegiatan. Ia tidak merasa hebat, namun batik yang membuatnya menjadi tamu kehormatan.
"Dengan diplomasi budaya, saya mendapatkan kesempatan bersilaturahmi dengan lebih dari 147 negara serta bertemu dan tatap muka dengan para tokoh bangsa, presiden dan pejabat tinggi negara," terangnya.
"Namun yang sangat luar biasa dan membanggakan, saya hari ini berkesempatan untuk silaturahmi bertatap muka dengan Maba Universitas Indonesia 2022, Bapak Rektor, Warektor, Dekan, Direktur UI, dan seluruh Keluarga Besar UI. UI adalah universitas terbaik di Indonesia namun keluarga adalah nomor 1, tempat untuk belajar," ucap Aditya Yusma, disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh Maba UI 2022 dan para pejabat UI.
Spontan Aditya Yusma kemudian menanyakan siapa yang sudah tidak punya orang tua, salah satu Maba UI 2022 berdiri dan menjawab, "Saya yatim piatu, bapak saya meninggal 100 hari setelah ibu saya meninggal. Alhamdulillah saya mendapat beasiswa untuk masuk UI, saya berasal dari Aceh."
"Apakah kalian bisa merasakan bagaimana perasaan sahabat kalian ini, yang sudah tidak memiliki orang tua ? Tolong pikirkan dan rasakan dari sekarang, agar kalian lebih memahami, mencintai dan berbakti, karena orang tua adalah hal yang terpenting dalam hidup kita," kata Aditya Yusma.
Sebagai penutup Kuliah Umum yang ia berikan tersebut, Aditya Yusma menitipkan pesan kepada Maba UI 2022, bahwa orang tua adalah hal terpenting dalam hidup kita, sesukses apapun kita tidak akan mampu membalas jasa keringat dan darah orang tua kita.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Mahmud Marhaba Dampingi PJS Pohuwato Temui Plt Bupati, Ini Aspirasi yang Disampaikan
- Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
- Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
- Hari Santri Nasional ke10, Cucun: Pendidikan Akhlak Ruh Pendidikan Islam
- Prabowo-Gibran Dilantik, Ini Pujian Puan Maharani
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024