Kisah Keluarga Ibrahim dan Imran
*Irsyad Syafar
Maryam sangat kaget dengan kabar malaikat ini. Bagaimana mungkin dia punya anak, sedangkan dia tidak punya suami, dan dia selama ini suci bersih terpelihara di dalam mihrab baitul maqdis, dan dia tidak pernah melacurkan diri. Akan tetapi Malaikat menyampaikan jawabannya langsung dari Allah SWT:
Ayat ini artinya: "Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia." (QS Ali Imran: 47).
Kemudian Allah mengutus satu Malaikat datang kepada Maryam, dalam bentuk cahaya. Malaikat tersebut menunaikan perintah Allah, meniupkan ruhNya dan kalimatNya ke dalam tubuh Maryam. Kemudian malaikat tersebut menghilang. Dan Maryam mendapatkan dirinya sudah dalam keadaan hamil sementara dia masih gadis.
Allah sudah mentaqdirkan mukjizat dan kekuasaannya terjadi. Maryam manjadi wanita pilihan dari sekalian wanita di dunia. Dari perutnya lahir seorang Nabi tanpa ada suaminya. Nabi yang langsung berbicara semenjak lahir. Nabi terakhir bani Israil. Nabi belum diwafatkan Allah sampai saat ini. Melainkan di angkat ke langit. Dan nanti akan turun ke bumi sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.
Pelajaran:
1. Allah memiliki hamba-hamba yang mulia, dari kalangan Nabi dan Rasul dan orang-orang shaleh. Kemulian yang diperoleh dengan keimanan, keikhlasan, ketulusan dan ketundukan kepadaNya.
2. Bila Allah sudah berkehendak atas sesuatu, maka Dia akan berkata "jadilah" maka "jadilah" kehendakNya itu, walaupun kadang tidak masuk akal.
3. Setiap orang tua hendaklah tulus mendoakan kebaikan anak keturunannya, perlindungan Allah bagi mereka dari segala gangguan syetan, semenjak menjelang hamil, sampai lahir dan tumbuh di dunia.
4. Bunda Maryam adalah seorang manusia biasa yang dimuliakan Allah. Ia bukan Tuhan, atau istri Tuhan. Nabi Isa adalah seorang manusia biasa yang dimuliakan Allah. Dia bukan Tuhan yang disembah atau anak Tuhan. Allah tidak beranak, tidak beristri, dan tidak diperanakkan.
5. Umat Islam mengimani seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diberi wahyu atau diutus Allah, termasuk mengimani Nabi Isa. Tapi yahudi dan nashrani, tersesat karena tidak beriman kepada Nabi dan Rasul yang terakhir.
Wallahu A'laa wa A'lam.
*Pendidik di PIAR
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi