Pemilih Milenial
*Isa Kurniawan
Pertempuran pilkada 2018 tidak bisa dilepaskan dari pemilih milenial. Pemilih yang sikapnya cuek bebek, tapi ketika calon itu sudah "gue banget", maka apa pun yang disampaikan untuk merubah pilihannya, mereka keukeuh.
Berbusa-busa pun kita menyampaikan program dan segala macamnya, tidak akan mempan.
Itulah karakter pemilih milenial, tidak sama dengan pemilih kultural dan tradisional. Mereka ini merupakan generasi "layar sentuh".
Mereka asyik dengan dunianya sendiri, dan ketika diberikan pilihan, mereka melihat dari kacamata kekinian, "Ini yang gue demen. Loe asyik Bro!,".
Pemilih milenial itu adalah mereka yang lahir di tahun 1980-an sampai tahun 2000. Umur mereka itu antara 17 - 35 tahun. Jumlah mereka sangat signifikan dan sudah masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Di setiap daerah ditenggarai sekitar 20-30% pemilih adalah mereka. Dan untuk mendapatkannya tentu perlu trik-trik tersendiri.
Saya yakin siapa calon kepala daerah yang bisa "mengambil hati" pemilih milenial ----termasuk di dalamnya pemilih pemula---- akan menang. (*)
*Koordinator Kapas
Opini Terkait
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi