Peran Pemuda Islam

*Musfi Yendra

Sabtu, 04 Februari 2017 | Opini
Peran Pemuda Islam
Musfi Yendra - Pembina Dompet Dhuafa Singgalang
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

Dalam sejarah kebangkitan peradaban dunia, pemuda menjadi kontibutor yang sangat penting. Hampir semua perubahan itu diusung oleh gerakan pemuda. Islam memberikan perhatian khusus terhadap pemuda. Sehingga target utama pembentukan perjuangan oleh Rasulullah adalah para pemuda. Mereka dibina oleh Rasulullah setiap hari di rumah Arqam bin Abi Arqam.

Di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang paling muda ketika itu keduanya berumur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidillah (11), al Arqam bin Abi al Arqam (12), Abdullah bin Mas'ud (14) yang kelak menjadi salah satu ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash (17) yang kelak menjadi panglima perang yang menundukkan Persia.

Kemudian, Jafar bin Abi Thalib (18), Zaid bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20), Mush'ab bin Umair (24), Umar bin Khatab (26), Abu Ubaidah Ibnul Jarah (27), Bilal bin Rabbah (30), Abu Salamah (30), Abu Bakar Ash Shidiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), Ubaidah bin al Harits, yang paling tua diantara semua sahabat yang berusia 50 tahun.

Para sahabat tersebut menjadi garda terdepan tegaknya Islam dimuka bumi, mereka mesin dakwah. Hasil pembinaan yang dilakukan oleh Rasulullah pada fase syiriyatudakwah dan jahriyatudakwah waktu itu menggemparkan peradaban dunia.

Segala macam tantangan dari kaum-kaum yang menentang berkembangnya Islam tidak sedikitpun menyurutkan langkah para pemuda-pemuda mulia tersebut. Peperangan dengan senjata (jihad qithal), ekspansi Islam terhadap wilayah-wilayah dunia, melakukan pendidikan terhadap umat (tarbiyah Islamiyah) telah menjadi tugas utama assabiqunal awwalun.

Sungguh mereka telah menyimpan segudang kebanggaan dan kemuliaan, ilmu, kebudayaan, tatanan nilai dan prinsip. Mereka membina mental spiritual umat, melenyapkan simbol-simbol paganisma serta menyemaikan benih-benih tauhid, keadilan, ukhuwah dan persamaan. Cucuran darah syuhada merupakan parfumnya. Tombak yang menancap di dada mereka adalah lambang kehormatan dan kemuliaan. Mereka mempertaruhkan nyawa demi membela agama.

Dalam sejarah berkembangnya Islam baik pada fase Nubuwwah bersama Rasul, kemudian fase Khalifah Urrasyidin dibawah empat khalifah, fase mulkan adhan kerajaan-kerajan Islam dan fase mulkan jabbariyan para penguasa menindas yang dikomandoi barat saat sekarang para pemuda Islam senantiasa tetap berjuang.

Perubahan zaman pun tetap berjalan. Para generasi yang lahir dengan karakteristik yang berbeda-beda. Trend yang berkembang dari seluruh aspek; teknologi, life style, sosial media, narkoba dan LGBT menjadi ancaman besar terhadap generasi muda Islam pada kehidupan akhir zaman ini. Gelombang degradasi moral menjadi momok yang menakutkan kalau tidak terselamatkan dengan cepat.

Kondisi yang semakin memprihatinkan ini menjadi cambuk besar terhadap pemuda Islam untuk tersadar, bangkit dan berjuang dari lingkaran setan kehidupan yang sia-sia. Sebagai pemuda Islam yang terlahir dengan kemuliaan, kita memiliki potensi yang sangat luar biasa.

Pertama, pemuda memiliki keikhlasan, kemurnian orientasi perjuangan/ruhiyah. Kedua, pemuda memiliki semangat/hamasah. Ketiga, pemuda memiliki fisik yang kuat/jasadiyah. Keempat, pemuda memiliki intelektualitas/fikriyah. Semua potensi yang dimiliki semestinya diarahkan untuk perjuangan bangsa dan agama. (*)

*Pembina Dompet Dhuafa Singgalang

Bagikan:
IKLAN NOMOR URUT CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG 2024
Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra