Menikmati Surga Kawasan Wisata Bahari Mandeh
*Yurnaldi
Pesona Pulau Pasumpahan. (Sumber foto: http://www.piknikdong.com)
Kemudian, tak jauh dari Pulau Pasumpahan, kita sudah memasuki Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh. Anda bisa menyaksikan pesona Pulau Pagang, yang mungkin masih masih asing di telinga anda. Kawasan pulau ini masih perawan dan menawan. Jadi, jangan terlalu tinggi ekspekstasi terhadap fasilitas-fasilitas yang disedikan dari pulau ini. Walau demikian, Anda tak akan mungkin menyesal menikmati keindahan alam di pulau ini. Enjoy!
Perjalanan saya dengan kapal perang berakhir karena tak ada dermaga untuk berlabuh bagi kapal seukuran kapal perang itu. Anda akan takjub melihat gugusan pulau-pulau lain di Kawasan Mandeh ini.
Perjalanan dilanjutkan dengan kapal berukuran kecil sekitar 20 menit dan merapat di Dermaga TPI Carocok.
Dari TPI Carocok, difasilitasi tim penyelam Universitas Bung Hatta, Padang, saya dengan kapal nelayan bisa berkeliling mengitasi pulau-pulau sembari menikmati sensasi dan pesona kawasan Mandeh. Saking asyiknya dan ingin berlama-lama, saya tidak kembali ke padang dengan KRI Surabaya. Saya memilih tetap bersama para penyelam dari UBH, sembari menghimpun informasi dari Indrawadi Mantari dan Mabruri Tanjung, dua penyelam senior di UBH.
Setelah mentari senja merah merona di bibir cakrawala Samudera Hindia, saya menuntaskan perjalanan di Kawasan Wisata Terpadu Mandeh. Fire sky sunset dengan rona merah membara seperti yang saya saksikan, hanya bisa didapat di daerah-daerah yang dilalui garis Khatulistiwa seperti kawasan Mandeh. Sahabat saya Andrinof Chaniago berucap; "Kalau lihat sunset di Mandeh, sudah kayak surga. Makanya saya ngotot betul ke pemerintah daerah supaya bereaksi cepat untuk memanfaatkan anugerah ini."
Fire sky sunset dengan rona merah membara. (Foto : scontent.cdninstagram.com)
Alhamdulillah, perjalanan ke Mandeh adalah perjalanan yang luar biasa. Jika selama ini Anda yang pecinta wisata bahari menghabiskan waktu dan uang untuk mengunjungi keindahan dan pesonan bahari di timur Indonesia, mulai dari Bali hingga Raja Ampat, maka saatnya sekarang agendakan perjalanan ke wilayah barat Indonesia, yakni ke negeri yang budayanya unik, penduduknya ramah, perempuanya cantik-cantik, dengan sistem kekerabatan matrilineal, yaitu Ranah Minangkabau, Sumatera Barat. Dijamin indak (tidak) kalah keren dibandingkan Raja Ampat, Lombok, atau Bali sekalipun. Mungkin Anda masih awam dengan Kawasan Wisata Bahari Terpadu Mandeh, tapi janganunderestimatedulu sebelum Anda melihat keindahannya dengan mata kepala sendiri.
Oiiya, usai menikmati pesona laut dengan segala aktivitas seperti berjemur di pantai, memancing ikan, menyelam, terjun bebas, menyusuri hutan bakau (mangrove), dan mengitari pulau-pulau, serta menikmati mentari tenggelam di cakrawala Samudera Hindia, sebelum pulang Anda esok harinya, jangan sampai tidak menikmati keindahan dan keunikan Jembatan Akar yang merupakan satu-satunya di dunia.
Berada tak jauh dari Mandeh, obyek wisata Jembatan yang terbuat dari akan pohon asam kumbang dan akar pohon beringin itu sudah berusia sekira 110 tahun, lho. Ini barangkali sebuah keunikan dan keajaiban di dunia yang mesti Anda kunjungi.
*Wartawan Utama, Pendiri dan Ketua Forum Wartawan Pariwisata Sumatera Barat (2005
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi