Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul Fahmi)
*Zaiyardam Zubir
Ditangan bung Fahmi, persoalan selesai.
“Pak Fahmi, ada anak yatim yang tidak bisa kuliah karena nunggak SPP.” Lapor seorang teman dosen.
Dengan ringan, Fahmi menjawab; “Suruh mahasiswa itu menghadap saya.”
Di tangan bung Fahmi persoalan selesai.
Bisa jadi, pengaduan dan persoalan yang dihadapi mahasiswa itu ditangani melalui kebijakan atau bahkan sering dengan uang pribadi sendiri.
Satu hal yang pasti, setiap yang dihadapi orang-orang kecil, mahasiswa tidak mampu, jika dikadukan pada Dr Fahmi, maka ditangan bung Fahmi persoalan selesai.
Masih adakah pemimpin seperti itu di Unand, manakala ada mahasiswa ataupun pegawai yang mengalami kesulitan?
Antalah yuaang.
Sekarang, dengan jiwa besar dan moralitas yang dimiliki Bung Fahmi, beliau tidak mau lagi memangku jabatan WR.
Sebuah sikap dan moral yang luar biasa dari seorang Fahmi, terutama jiwa besar bahwa seorang yang Bung Fahmi tidak gila jabatan.
Jiwa besar yang dimiliki Fahmi, sosok intelektual kampus yang moralis.
*Pendidik
Opini Terkait
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi