Predator Seksual Anak
*Yosi Molina, M.Psi, Psikolog*
KASUS pelecehan seksual yang baru-baru ini terungkap di Pasaman, Sumatera Barat, bukanlah kejadian yang boleh diabaikan.
Ini adalah pukulan keras bagi kita sebagai masyarakat sekaligus pengingat pentingnya menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas utama dalam upaya pencegahan kejahatan seksual.
Dalam kasus Pasaman, pelaku telah melakukan tindakan biadab kepada puluhan anak di rentang usia 8 hingga 13 tahun.
Dalam semua kasus pelecehan seksual, korban akan mengalami dampak fisik dan psikologis yang serius.
Trauma yang timbul dari pengalaman mengerikan ini akan membekas sepanjang hidup mereka, dan terkadang bahkan bisa mengubah korban menjadi pelaku dalam kejadian selanjutnya.
Pertanyaannya adalah: Bagaimana kita bisa mencegahnya?
Seiring berjalannya waktu, penelitian telah membuktikan bahwa pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja dan oleh siapa saja.
Ini bisa terjadi di dalam keluarga, di sekolah, di lingkungan sosial dan bahkan di tempat-tempat umum yang seharusnya aman bagi anak-anak.
Terlepas dari siapa pelakunya, kita harus memprioritaskan perlindungan anak sebagai tanggung jawab bersama kita.
Salah satu penyebab utama pelecehan seksual adalah kurangnya pemahaman seksualitas yang sehat dan batasan pribadi.
Kita hidup dalam masyarakat yang masih merasa tabu membahas topik ini, dan akibatnya, anak-anak sering kali dibiarkan dalam kegelapan ketika berurusan dengan masalah yang sangat sensitif ini.
*Psikolog Klinis Anak
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi