Problematika Penelitian Filologi dari Perspektif Edisi dan Kajian Teks

Melalui informasi inventarisasi naskah dan keadaan naskah melalui tulisan bentuk huruf bahasa isi dan sebagainya serta sejarah penurunan naskah dengan Translate naskah dan aparat kritik.

Pelengkap edisi teks suatu penjelasan kandungan teks penjelasan kandungan teks ini mencakupi dengan isi daftar kata asing indeks dan terjemahan atau penafsiran Kajian teks Metodologi mencangkup klasik ekstrinsik gabungan antara intrinsik dan ekstrinsik dan holistik gabungan-gabungan ini mencakup dengan metode kajian dan dalam kritik teks tersebut.

Serta adanya penutup atau bisa disebut simpulan atau saran simpulan. Saran ini mencakup dua aliran yaitu kepustakaan dan lampiran kepustakaan yang dimaksud adalah daftar pustaka dan lampiran isi daftar si penulis dalam pembentukan edisi teks dan kritik teks.

Pendekatan secara intrinsik sekarang mulai ditinggalkan oleh banyak peneliti dan holistik dikembangkan pertama kalinya oleh para ahli filsuf Jerman yang bernama Wilham Dilthey 18331-1911).

Kesimpulannya adalah yang saya dapat dalam manuskrip ini adalah langkah penting dalam penelitian filologi adalah melakukan suatu edisi teks dan langkah berikutnya berupa kajian teks kajian teks membuka peluang diterapkannya berbagai teori ilmu pengetahuan guna memperluas cakrawala penelitiannya.

Sehingga, studiologi akan dirasakan manfaatnya secara lebih luas pula pada tingkat dasar penelitian filologi dapat dipandang cukup jika hanya melakukan penyuntingan teks tetapi untuk penelitian lebih lanjut kecuali harus mensejajarkan diri dengan model penelitian ilmu sosial yang lain peneliti filologi harus mampu melakukan kajian teks secara lebih mendalam agar manfaat studi itu dapat lebih luas dirasakan oleh masyarakat.

Tampaknya hal ini cukup menjadi penelitian atau perhatian kita untuk mengantisipasi datangnya globalisasi dunia yang dewasa ini. (*)

*Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand