Ikan Nila, Detektor Gempa
*Dr Emeraldy Chatra
SEKALI waktu, setelah tsunami melanda Aceh, saya membaca tulisan seorang ahli biologi yang meneliti perilaku ikan. Ia mengatakan, ikan dapat mendeteksi gempa.
Sebab, ikan mampu menangkap tremor yang frekuensinya di bawah I MHz. Lebih sensitif ketimbang anjing, yang hanya mampu menangkap frekuensi sekitar 10 MHz.
Waktu rentetan gempa melanda Padang tahun 2005, saya memasukan seekor ikan nila seukuran kelingking ke dalam toples. Saya mau menguji, apakah teori yang dikatakan ahli biologi itu benar adanya.
Memang, terbukti.
Sekitar setengah atau satu jam sebelum gempa terjadi, ikan itu panik, melompat-lompat dan membentur-benturkan dirinya ke dinding toples.
Kalau sudah begitu reaksinya, kami segera keluar dari rumah, mencari tempat mengungsi.
Pernah suatu kali orang satu komplek sudah mengungsi ke kaki bukit. Komplek nyaris kosong. Hanya kami satu keluarga yang bertahan, karena ikan nila di toples tidak panik.
Pukul 11 malam, ikan itu panik. Baru kami berangkat mengungsi. Benar, satu jam kemudian terjadi gempa keras.
Mudah-mudahan pengalaman kecil ini bermanfaat. (*)
*Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unand
Opini Terkait
Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan...
Opini - 03 Mei 2024
Oleh: Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed
Kesenjangan Pelayanan Kanker: Tantangan dan Harapan
Opini - 01 Mei 2024
Oleh: Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)
Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita
Opini - 08 Maret 2024
Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar