Hari Kesaktian Panca-Sila dan Sikap Generasi Muda Bangsa
*Arie Ferdinand
PADA proses berbangsa dan bernegara tentu hari Kesaktian Pancasila menjadi bagian yang tak bisa kita lupakan. Menurut referensi sejarah yang ditetapkan bedasarakan Keppres Nomor 153 tahun 1967, bahwa 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila ini tentu meninggalkan pesan tanggung jawab moril bagi kita generasi bangsa hari ini.
Mengacu pada salah satu landasan lahirnya hari Kesaktian Pancasila bahwa untuk mempertebal dan meresapkan keyakinan akan kebenaran, keunggulan, serta kesaktian Pancasila sebagai satu-satunya pandangan hidup yang dapat mempersatukan seluruh negara, bangsa, dan rakyat Indonesia.
Sehingga untuk memahami pentingnya memperingati hari Kesaktian Pancasila tidak bisa sekadar hanya mengingat ataupun melaksanakan seremoni kebangsaan pada 1 Oktober di setiap tahunnya. Namun sebagai generasi penerus bangsa/negara hari ini dituntut untuk mampu memahami nilai-nilai Panca-Sila.
"Sebagai bagian generasi muda bangsa hari ini dari pelosok Merauke-Sabang, kita wajib Memahami dan Mengamalkan esensi Panca-Sila dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang amat sangat luas dan beragam ini. Agar apa yang telah diperjuangkan oleh generasi pendahulu akan mampu tetap dijaga dalam nyongsong terwujudnya cita2 Kemerdekaan."
Tanggal 1 Oktober yang ditetapkan sebagai hari Kesaktian Pancasila ini, merupakan peringatan bagi kita semua sebagai warga negara terhadap pentingnya mempertahankan Panca-Sila ideologi bangsa dan negara kita.
Agar tidak mudah disusupi ideologi/paham bernegara dalam konsep yang lain selain Panca-Sila sebagaimana yang telah sepakati dan ditetapkan semula oleh para tokoh pendiri bangsa kita.
"Saya mengingatkan kepada kita sesama generasi muda bangsa, bahwa Indikator nasionalisme berbangsa dan bernegara kita harus maju menembus realita. Tak bisa sebatas slogan yang dikerahkan hanya karena kepentingan."
"Namun aksi nyata dari Esensi Nasionalisme yang lebih substantif harus diperlihatkan dengan sadar dan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu sebagai sesama anak bangsa harus bisa saling menerima dalam berbagai gagasan dan ide-ide besar untuk Membangun serta Merawat Negeri ini, namun wajib tetap dalam Satu Ideologi yang sama yaitu Panca-Sila." (*)
*Founder dan Ketua Umum DPP SGM-Papua
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi