Harapan Baru Masyarakat Tani Pascapandemi
*Akhmad Khambali SE MM
Dalam kondisi pandemi, petani mengalami kendala untuk menjual produk mereka karena distribusi terhambat. Sementara itu, masyarakat pun kesulitan mendapatkan produk pangan karena pembatasan aktivitas sosial. Gema Santri Nusa hadir sebagai entitas penghubung sehingga kendala yang dialami unit hulu dan unit hilir bisa teratasi.
Peranan penting Gema Santri Nusa atau startup pertanian ini ditekankan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR. Mentan mengatakan, pembangunan pertanian ke depan akan semakin mengandalkan para petani muda dengan teknologi digital, terutama sebagai strategi untuk memperkuat produksi dan distribusi.Gema Santri Nusa yang melek teknologi adalah potensi dan mitra strategis memecahkan kendala distribusi serta lemahnya akses pasar petani selama ini.
Beberapa startup terbukti mampu menyelesaikan permasalahan petani di satu wilayah. Misalnya, petani cabai di Jawa Timur, ada startup yang membuka akses pasar pada perusahaan pengolahan saus. Ada pula Inacom.id yang membeli kelapa petani di pesisir Sumatera, bahkan sekarang sudah mampu ekspor.
Selain itu, terdapat inovasi segar dari paravstartup yang memfokuskan dalam penyediaan jasa informasi dan data pertanian, pemetaan daerah produksi dan pasar, bahkan pembiayaan bagi petani. Mereka semua anak muda yang kreatif dan mampu berpikir menyelesaikan masalah petani.
Kini generasi milenial telah beradaptasi dengan sangat baik terhadap teknologi. Mereka pun kian sadar bahwa bekerja itu adalah menjadi enterpreneur, dan cita-cita menjadi seorang CEO sebuah startup pertanian adalah modal besar yang harus didukung negara.
Tak pelak saat ini banyak generasi muda tanpa keahlian dan pengetahuan yang mumpuni dari sebuah pendidikan formal pertanian turut masuk ke dalam ekosistem pertanian. Hal yang sangat menarik adalah mereka telah mampu mengombinasi pengetahuan nonvpertanian ke dalam ekosistem produksi pertanian.
Ini adalah kesempatan besar bagi negara untuk memacu pertumbuhan dan peran anak muda dalam sektor pertanian. Pertanian kini tumbuh tidak hanya menjadi bagian petani dan mahasiswa pertanian, tapi berkembang seiring kepekaan para generasi milenial dari berbagai kalangan yang membaca peluang ekonomi dunia. Mereka sadar bahwa urusan makan tidak akan pernah berhenti sepanjang kehidupan manusia. Adaptasi teknologi dan cara baru industri pertanian mereka buat menjadi satu ekosistem pertanian baru.
Sungguh startup Gema Santri Nusa menjadi sebuah new normal baru sektor pertanian untuk masa depan. Meski pertumbuhan dan pergerakan Gema Santri Nusa di Indonesia tergolong tinggi dan efektif, tapi kapasitasnya masih harus terus ditingkatkan. Sebagai sektor yang masih menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional, terutama pedesaan, pertanian membutuhkan lebih banyak lagi kehadiran pengusaha tani muda dan perusahaan pertanian yang peduli pada sektor ini.
Skala intervensi dan ekonomi dari startup ini harus kita dorong makin besar sehingga bisa memberi dampak bagi ekonomi nasional. Pemerintah telah bekerja sama dan memfasilitasi pergerakan petani muda ini antara lain melalui dukungan permodalan. Pemerintah sudah menyiapkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian senilai Rp50 triliun.
Selain itu, inovasi dan teknologi yang dimiliki pemerintah melalui berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian, termasuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, harus semudah mungkin bisa diakses oleh generasi baru pertanian kita.
Menjaga jiwa positif anak muda adalah yang terpenting. Karena mereka masih punya idealisme dan harus terus bermitra dengan semua pihak, termasuk pemerintah, untuk saling mengisi dan memperkuat di sektor pertanian. Kehadiran sejumlahstartuppertanian telah memberi warna baru bagi pertanian kita saat ini. Tentu kita harapkan masa depan pertanian Indonesia pun akan semakin cerah. Pandemi Covid-19 menjadi hal tak terhindarkan, namun bagi sektor pertanian menjadi sebuah harapan baru untuk terus berkembang.
*Ketua Umum Gerakan Mitra Santri Nusantara
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi