Mental Miskin dan Demokrasi
*Dr Emeraldy Chatra
Jawabannya: mereka yang mengidap penyakit Mental Miskin.
Orang yang bermental miskin selalu berpikir untuk ‘mendapat’ (take), jarang bahkan tidak pernah berpikir untuk ‘memberi’ (give).
Kecenderungan berpikir ‘mendapat’ itu mendapat tempat dalam demokrasi.
Orang yang berpikir ‘mendapat’ membayangkan akan memperoleh kekuasaan dan kemakmuran melalui demokrasi.
Dalam ilusi mereka, tanpa demokrasi mereka tidak mungkin berkuasa dan tidak mungkin menguasai sumber-sumber ekonomi.
Dengan logika seperti itulah demokrasi diperjuangkan dan dipertahankan.
Kecenderungan berpikir ‘mendapat’ yang melekat pada diri orang bermental miskin dan mengkhayalkan demokrasi tanpa disadari telah menjadi perangkap.
Mereka yang terperangkap, yang kesadarannya telah terkuasai, dibutuhkan oleh elite politik untuk memanipulasi dan membajak berbagai upaya mendapatkan kekuasaan.
Orang menjatuhkan pilihan pada individu atau partai tertentu untuk menjadi bagian dari lingkaran kekuasaan, tapi kenyataannya yang benar-benar berkuasa adalah elite partai.
Mereka sendiri hanya jadi alat yang dapat pepesan kosong.
Setelah elite partai mendapatkan kursi kekuasaan, orang-orang bermental miskin itu tidak akan mendapatkan apa yang mereka khayalkan.
*Dosen Komunikasi FISIP Unand
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi