Lipsus DPRD Padang: Makan Bajamba Hingga Serap Aspirasi Hiasi Masa Reses I/2018 DPRD Padang

Senin, 12 Februari 2018, 22:20 WIB | Kota Padang
Lipsus DPRD Padang: Makan Bajamba Hingga Serap Aspirasi Hiasi Masa Reses I/2018 DPRD...
Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra, makan bajamba bersama warga RT 05/RW 3 Tanjung Berok, Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Rabu (7/2/2018) usai menjemput aspirasi masyarakat mengisi masa Reses I Tahun 2018 ini. (h

VALORAnews - Mengisi masa reses (istirahat sidang-red) I tahun 2018, anggota DPRD Padang mengisinya dengan bertatap muka sekaligus menyerap aspirasi dari masyakat di lima daerah pemilihan (Dapil) yang ada di ibu kota provinsi Sumbar pada 7-11 Pebruari 2018 ini. Banyak hal yang disampaikan para wakil rakyat itu tentang pembangunan, tak sedikit pula aspirasi yang mesti diperjuangkan.

Wakil Ketua DPRD Padang Padang, Wahyu Iramana Putra yang merupakan anggota dewan dari Dapil V (Kecamatan Nanggalo, Padang Utara dan Padang Barat), menjemput aspirasi masyarakat di lingkungan RT 05/RW 3 Tanjung Berok, Kampung Pulau Batam, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Rabu (7/2/2018).

Baca juga: Reses Masa Sidang I Tahun 2024 DPRD Padang, Ini Aspirasi yang Diserap Muharlion

Temu ramah ini diawali dengan makan bajamba di teras Masjid Ansharullah bersama tokoh masyarakat, Ketua RT, RW, LPM, majelis taklim, pemuda dan warga setempat. Hiburan Kim dengan berbagai hadiah menarik, juga ikut menyemarakan agenda kedewanan itu.

Di sesi dialog, Ketua RT 05/RW 03 Tanjung Berok, H Syahrial berharap, politisi Partai Golkar ini merealisasikan janjinya untuk membantu pembangunan Masjid Ansharullah serta Gapura jalan masuk ke kampung ini. Pembangunan masjid ini akan dimanfaatkan untuk membangun lantai II yang nantinya akan digunakan untuk aktivitas TQA/TPQ.

Baca juga: Perubahan APBD Padang Tahun 2024 Ditetapkan Rp2,8 Triliun

"Saat ini, ada 150 orang santri TQA/TPQ di masjid kita ini. Semuanya tak dipungut bayaran. Gratis. Kami tidak ingin, janji Pak Wahyu saat gotong royong bersama kami dulu, tinggal janji saja lagi," harap H Syahrial sembari menyebut, honor guru mengaji juga telah dinaikan dari Rp200 ribu jadi Rp400 ribu per bulan.

Menjawab harapan itu, Wahyu Iramana Putra menegaskan, pada kegiatan reses di 2017 lalu, dirinya tak sempat ke kecamatan Nanggalo, tapi lebih banyak di kecamatan Padang Utara. Untuk kali ini, terangnya, dia melaksanakan masa reses I ini di RT 05/RW 3 Tanjung Berok Kampung Pulau Batam yang berpenduduk 650 KK.

Baca juga: DPRD Padang Sahkan Peraturan Tatib dan Susunan AKD

"Rasa kebersamaan warga di sini dan semangat gotong-royongnya sangat luar biasa. Kita apresiasi sekali untuk itu. Di sini termasuk kantong kemiskinan, masyarakatnya banyak yang tergolong ekonomi lemah dengan pekerjaan serabutan. Daerah ini juga diketahui adalah daerah rawan banjir, ini harus jadi perhatian kita bersama," terang Wahyu seputar agenda reses yang dilakukannya.

Terkait harapan masyarakat, Wahyu menjanjikan akan memenuhi aspirasi tentang pembangunan masjid dan gapura, melalui pokok-pokok pikirannya (Pokir) selaku Wakil Ketua DPRD Padang. "Tidak ada orang yang jadi miskin jika dia rajin memberikan bantuan terhadap sesama, berbuat untuk kebaikan dan kita akan melakukan yang terbaik," terang Wahyu.

Baca juga: Kampanye Pilkada 2024 Dimulai Besok, Muharlion: Terapkan Prinsip Biduak Lalu Kiambang Batauik

"Kita harapkan, bagaimana anak-anak di sini bisa jadi generasi yang beriman dan bertaqwa dibekali ilmu agama. Saya minta agar diadakan anak anak yang bisa hafiz Qur'an mulai dari 1, 2, 3 hingga 4 Juz dan seterusnya," harapnya.

Baca juga: DPRD Padang Sahkan Peraturan Tata Tertib dan 4 Pimpinan Defenitif

Sementara, anggota DPRD Padang dari Dapil V lainnya, Maidestal Hari Mahesa memilih bertemu dengan konstituennya di sebuah restoran di Jl Juanda, Padang. "Reses ini merupakan kewajiban bagi anggota DPRD. Setiap masa sidang, anggota Dewan turun ke Dapil untuk bertemu konstituen, menjaring informasi, menghimpun seluruhnya untuk kemudian disalurkan," kata Maidestal yang juga Ketua Komisi IV DPRD Padang, Sabtu (9/2).

Dia menjabarkan, dari aspirasi masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses tersebut, kemudian akan direkap dan dibuat laporannya, diteruskan pada pimpinan di dewan. "Selanjutnya kita akan teruskan ke walikota pada rapat paripurna, kemudian walikota meneruskan pada OPD terkait," ujar Esa, demikian politisi PPP ini karib disapa.

Hadir pada kesempatan itu para guru, pensiunan dan alumni SMPN 7 Padang. Mereka sangat mengharapkan Esa bisa merealisasikan harapan mereka akan sarana dan prasarana terutama komputer untuk sekolah tersebut.

"Penyampaian masyarakat sangat banyak. Keluhan mereka ada yang terkait sarana-prasarana sekolah. Misalnya kondisi di SD. Banyak hal miris kami dengar. Misalnya masalah kebutuhan sanitasi yang sangat vital seperti WC, mobiler sekolah, ruang kelas tidak cukup, ruang kepala sekolah tidak ada, bahkan ada sekolah yang status tanahnya hingga kini masih tidak jelas," ungkap Esa seputar aspirasi yang diserapnya selama Reses I ini.

"Kita tidak memberi janji muluk. Semua yang vital, kita akan perjuangkan. Tapi apa yang memang tidak masuk skala prioritas, tidak bisa disalurkan, tetap kita sampaikan. Misalnya permintaan pembuatan gapura sekolah. Ini tidak masuk skala prioritas, karena kebutuhannya hanya berupa kelengkapan ornamen penghias," jelas Esa.

Bertemu dengan stakeholder kependidikan, juga dilakukan Anggota Fraksi Hanura DPRD Padang, Osman Ayub. Dia mendatangi para guru di SDN 12 dan 18 Nanggalo, Sabtu (10/2/2018). "Reses ini diharapkan jadi solusi terhadap persoalan-persoalan masyarakat," terang Osman Ayub seputar agenda kedewanan yang dilakukannya.

Saat berdialog dengan Osman Ayub, Kepala SDN 12 Nanggalo, Agus mengungkapkan kerapnya sekolah itu kebanjiran setiap kali hujan lebat turun. "Satu jam saja hujan, maka sekolah kami ini langsung terendam banjir. Ini akibat drainase yang tidak memadai," terang Agus.

Selain itu, Agus juga mengeluhkan 1 unit WC yang ada di sekolah itu. Padahal, jumlah murid mencapai 120 orang. "Di sini, juga ada SDN 18 Nanggalo yang memiliki jumlah murid yang sama dengan SDN 12 Nanggalo," tambah Kepala SDN 18, Ermanto.

Idealnya, menurut Ermanto, satu uni sanitasi untuk 20 murid. Jika pada saat bersamaan banyak murid kebelet, maka terpaksa yang satunya harus mengalah.

Kedua Kepsek ini juga berharap, Osman Ayub membangunkan pustaka untuk sekolah itu. Untuk lokasi, sekolah ini telah memiliki lahannya.

Menjawab aspirasi ini, Osman Ayub berjanji akan berupaya semaksimal mungkin, untuk memperjuangkannya pada rapat pembahasan anggaran. Sebelumnya, Osman Ayub menyebut, telah mengalokasikan anggaran dari Pokirnya, untuk pemasangan paving block di sekolah itu sekaligus pembuatan taman sehingga lingkungan kedua sekolah itu terlihat asri.

"Sebagai putra daerah, saya tentu berkewajiban akan merealisasikan aspirasi masyarakat Nanggalo," terangnya. (adv)

Editor: Mangindo Kayo

Bagikan: