Pemkab Pessel Promosikan Batik Tanah Liek di Festival Indonesia-Kanada
VALORAnews - Pemkab Pesisir Selatan (Pessel), promosikan Kain Batik Tanah Liek, Sulaman Bayangan dan Randang Lokan, di stand Indonesia di Aberdeen Pavillion, Landsdowne Park, Ottawa, Kanada.
Promosi produk UKM unggulan daerah tersebut, langsung dilakukan Ketua TP-PKK Kabupaten Pessel, Lisda Rawdha Hendrajoni, selaku salah satu delegasi yang ikut dalam gelaran "Indonesia in Ottawa: Indonesian Festival 2017" dan Bisnis Forum pada 25-27 Agustus 2017 lalu.
Baca juga: Lisda Rawdha Berhasil Himpun Dana Peduli Rohingya Rp199,8 Juta
"Di ajang tersebut, kita (Pemkab Pessel) mempromosikan sejumlah produk unggulan daerah, seperti: Kain Batik Tanah Liek, Kain Sulaman Bayangan, Randang Lokan (Kuliner Khas Pessel) dan lainnya," kata Lisda Rawdha Hendrajoni.
Baca juga: Lisda Rawdha Hendrajoni Dianugerahi Golden Personality Award 2017
Keikutsertaan Pessel di festival tersebut, terangnya, jelas akan memotivasi serta menginspirasi para pelaku usaha di daerah. Mereka (pelaku UKM dan Home Industri) tentunya bakal terpacu untuk lebih giat lagi dalam memproduksi usahanya, de ngan target potensi export produk khas daerah ujung Selatan Sumbar ini ke mancanegara.
Festival tersebut berlangsung meriah, dihadiri para pengunjung yang adalah masyarakat serta pelaku bisnis serta Diaspora Indonesia di Kanada.
"Festival ini, juga bisa menjadi pembelajaran bagi para pelaku bisnis usaha kecil dan menengah di Pessel, untuk menyiapkan berbagai produk termasuk home industry yang menarik dan kompetitif," tambah Bupati Pessel, Hendrajoni.
Gelaran "Indonesia in Ottawa: Indonesian Festival 2017" dan Bisnis Forum, dilaksanakan oleh perwakilan Indonesia untuk Kanada (KBRI) dan ICAO.
Sekitar 180 delegasi datang langsung dari Indonesia di antaranya, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Bupati Padangpariaman Ali Mukhni, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Pemprov Jawa Barat, Pemprov Jawa Timur, Kabupaten Humbang Hasundutan (Sumatra Utara) dan lainnya.
Selain itu, Bank Indonesia, Kementerian Luar Negeri, BKPM, dan 35 perusahaan dari Indonesia juga ikut hadir memamerkan produk masing-masing.
"Kami berusaha memaksimalkan Indofest 2017 untuk lebih mendorong ekspor Indonesia ke Kanada dan menarik investasi dan wisatawan Kanada ke Indonesia," kata Suwartini Wirta, Wakil Dubes Indonesia untuk Kanada, dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (30/8/2017).
Indofest sebenarnya adalah kegiatan promosi tahunan KBRI Ottawa yang telah berlangsung sejak 2006. Biasanya, kegiatan ini diselenggarakan seharian penuh di halaman KBRI dengan menampilkan kesenian dan makanan tradisional Indonesia, dan didatangi sekitar 600-1.000 pengunjung.
Perhelatan yang memadukan pameran produk, forum bisnis, peragaan busana, bazar kuliner, pagelaran budaya, exhibition produk kerajinan tangan, berbagai produk garmen, dan informasi destinasi wisata di Indonesia itu, menyedot tidak kurang dari 14.492 pengunjung.
"Kami mengapresiasi kerja keras KBRI dalam mempersiapkan acara ini. Dari puluhan acara sumbangan kedutaan besar asing, Indofest adalah yang terbesar selama Ottawa Welcomes the World (OWTW)," lanjut Watson.
OWTW adalah rangkaian kegiatan selama setahun penuh di Ottawa untuk memperingati 150 tahun terbentuknya Konfederasi Kanada. Tidak kurang dari 70 kedutaan berpartisipasi pada OWTW memamerkan kesenian negara masing-masing di gedung Horticulture.
"Indonesia adalah satu-satunya negara yang menyelenggarakan acara di Paviliun Aberdeen, yang berukuran 5 kali lebih Besar daripada Horticulture dan sangat bersejarah bagi dunia bisnis Ottawa," tambah Walikota Watson.
Menyoal Paviliun Aberdeen, dibangun sebagai ruang pameran pada 1898. Selain sebagai sarana eksibisi, gedung berarsitektur Victoria seluas 3000 meter persegi itu dulunya sempat pula dimanfaatkan sebagai stadion hockey es.
Seperti diketahui, Canada dengan jumlah penduduk sekitar 35 juta jiwa dengan angka harapan hidup 83 tahun dan pendapatan perkapita 55.405 Canadian Dolar, negara ini pula memiliki garis pantai terpanjang di Dunia yakni 202.800 Km dan merupakan salah satu negara maju di Dunia. (adv)
Editor: Mangindo Kayo