Sukses di Kelurahan Busur, Fadly Amran Minta Pola Pembangunan ala Kotaku Diadopsi
PADANG PANJANG (19/8/2023) - Jalan sepanjang 518 meter termasuk pembukaan jalan baru di RT 8 dan RT 9 Kelurahan Bukit Surungan (Busur), Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB) tuntas dikerjakan dalam waktu 45 hari.
Beriringan dengan itu, pekerjaan pembangunan drainase sepanjang 179 meter serta pekerjaan pemasangan checkdam tebing seluas 244 meter juga selesai dikerjakan.
Baca juga: Proyek Program Kotaku di Batang Arau Diserahterimakan
"Program yang mendorong kolaborasi antarwarga bersama stakeholder di Busur ini, patut dijadikan contoh," ungkap Wali Kota Padang Panjang, Fadli Amran saat serah terima kegiatan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Padang Panjang, Senin.
Menurut Fadly, Pemko Padang Panjang sangat bersyukur atas kolaborasi ini. Kalau bisa, harap dia, dibuat pula program serupa di tingkat kota.
Baca juga: Kotaku akan Ciptakan Objek Wisata Baru Kota Padang, Alex: Batang Arau Ini Daerah Unik
"Pola ini sepertinya lebih efektif dari pada Penunjukan Langsung (PL). Apalagi saat ini dana tidak cukup. Cara seperti ini bisa menjadi alternatif," kata Fadly.
Diketahui, semua pekerjaan itu, didanai melalui cash for work (CFW) sebesar Rp500 juta melalui Penataan Infrastruktur Kawasan Kumuh Berbasis Masyarakat (PIKKBM) Program Kotaku dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: Program Kotaku, Mahyeldi: Warga Gigi Dua, Pemko Gigi Tiga
Fadly meminta dinas terkait, bisa mengalokasikan anggaran dengan model implementasi serupa program Kotaku dari Kementrian PUPR ini. Tentunya, dengan mengonsultasikan regulasinya lebih dulu dengan pihak terkait.
"Kita lihat kelurahan mana yang siap, masyarakatnya yang mau terlibat. Anggarkan pada 2024. Seperti ini saja. PL tetap ada juga, tapi banyakan juga seperti ini. Supaya masyarakat terlibat," harap Fadly.
Baca juga: Warga Pagang Relakan Tanah dan Tanaman untuk Bangun Drainase
Fadly memuji Program Kotaku, meski tidak ada lagi di tahun berikutnya. Harapannya ada program yang tak kalah hebat diluncurkan Kementerian PUPR ke depan.
Menurut Fadly, hasil program Kotaku ini sangat tampak. Tujuan tercapai, agar tidak ada lagi kawasan kumuh. Banyak petani dan masyarakat yang merasakan manfaatnya.
Baca juga: Sukseskan Target Kotaku: UPK BKM Dilatih Gunakan Aplikasi Pembukuan
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Pemukiman (BPP) Wilayah Sumbar, Kusworo Darpito menyampaikan, Padang Panjang merupakan satu dari enam daerah di Sumbar yang mendapatkan program PIKKBM ini.
Dia berharap, melalui program ini bisa mewujudkan pemukiman yang lebih baik, bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Kemudian berkontribusi terhadap pengurangan pemukiman kumuh.
"Harapannya, prasarana ini bisa dipelihara secara berkala oleh masyarakat," sebutnya.
Tanpa Ganti Rugi
Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Hendri menuturkan, BKM sejak 2015 telah mendapatkan alokasi dana sebesar Rp1,5 M untuk peningkatan pemanfaatan jalan dan berbagai infrastruktur lainnya.
"Terima kasih kepada Bapak Wali Kota yang telah meng-SK-kan kawasan yang perlu diperbaiki," ungkap dia.
"Tahun ini, kawasan di RT 8 dan 9 Busur yang dikerjakaan bersama masyarakat. Malahan, ada warga yang mau memberikan tanahnya secara sukarela, tanpa perlu ganti rugi," jelasnya.
Hadir dikesempatan itu, Kadis Perkim LH Padang Panjang, Alvi Sena, Koordinator Program Kotaku, Yuni Martini, sejumlah pejabat Pemko dan unsur terkait lainnya. (adv)
Editor: Mangindo Kayo