Pariwara Pemkab Solok Selatan: Police and Heritage Fest, Muzni: Polres Solsel Wujudkan Generasi Milenial Paham Adat dan Budaya
VALORAnews - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) mengapresiasi pergelaran Police and Heritage Fest oleh Kepolisian Resort (Polres) Solsel, terselengara dengan baik dan meriah. Kegiatan, yang digelar dari Selasa, 13 Maret itu berakhir hingga malam puncak kegiatan pada Senin (19/3/2018).
Kegiatan festival budaya yang pertama kali digelar oleh polisi di Solok Selatan ini, akan dijadikan sebagai iven tahunan Pemkab Solok Selatan.
Baca juga: Bupati Solsel Ingatkan Pentingnya Wujudkan Jalan Tembus ke Dharmasraya
Bupati Solsel, H Muzni Zakaria mengaku, kiprah jajaran kepolisian yang turut membantu pemerintah melestarikan budaya dan promosi pariwisata daerah, patut diapresiasi. Terlebih lagi, pariwisata dan budaya Solsel tengah menjadi buah bibir oleh masyarakat luar termasuk pemerintah pusat saat ini.
"Pariwisata dan budaya kita, lagi hangat-hangatnya diperbincangkan publik saat ini. Maka upaya promosi tentunya tidak boleh padam, dan bersyukur Kapolres beserta jajarannya turut serta berpromosi dengan pergelaran Police and Heritage Fest ini," kata Muzni.
Baca juga: Warga Solsel Diingatkan Bijak Gunakan Medsos di Momen Pilkada
Apalagi, lanjut Muzni, festival budaya yang digelar itu mengusung tema "Gambaran Maso Silam" dengan tujuan mulia, agar keaslian budaya Minangkabau di Sumatera Barat atau Solsel khususnya tetap asri. Artinya, tidak pernah hilang seiring berjalannya waktu.
"Jarang ada orang lain yang akan menjaga budaya dan mengangkat nama daerah kecuali kita sendiri. Berpijak dengan prinsip itulah, saya mengajak semua pihak agar turut memikirkan bagaimana nama Kabupaten Solsel ini dengan artian positif tetap terngiang di telinga semua orang," ujarnya.
Baca juga: Bupati Solsel Kumpulkan Pemuka Nagari Koto Baru Bahas Revitalisasi Kawasan SRG
Secara pribadi, Muzni juga memuji peran Kapolres Solsel, AKBP Mochamad Nurdin, yang menggagas pengadaan pelaksanaan festival budaya itu. Di sela tugas yang berat, katanya, Kapolres dan jajarannya masih sempat ikut serta mempromosikan budaya dan pariwisata daerah.
Baca juga: Wamen PUPR Apresiasi Wali Nagari Pakan Rabaa Timur, John: Cepat Bergerak Tangani Dampak Banjir
"Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan festival budaya ini, kedepan Pemkab Solsel akan menjadikan ini sebagai agenda tahunan. Kami siap membantu agar ini anggarkan di APBD," ujarnya.
Di sisi lain, tambah Muzni, pihaknya juga tengah gencar mempromosikan wisata dan budaya Solsel. Saat ini sebutnya nama Kabupaten Solsel sudah menggema di kalangan masyarakat luas yang mana dalam rentang waktu tiga atau empat tahun yang lalu tak begitu dikenal orang.
Baca juga: Ini Aspirasi Bupati Solsel ke Wamen PUPR
"Dulu, banyak orang tak kenal daerah Solsel, melalui promosi kekayaan alam dan budaya daerah, saat ini telah banyak orang yang kenal dengan Solsel. Ditambah lagi dengan keberadaan kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG) yang berhasil menjadi perkampungan adat terpopuler sehingga membuat Solsel semakin populer di tengah telinga publik," ujar Muzni yang didampingi Wabup Solsel, H Abdul Rahman.
Sementara, AKBP M Nurdin menyebutkan Police and Heritage Fest itu merupakan kegiatan pertama kalinya digelar oleh Polres Solsel. Kegiatan yang katanya selaras dengan cita-cita Pemkab Solsel, yang tengah berupaya selalu menghidupkan budaya Solsel yang bernuansa seperti dulu kala.
Festival sendiri, sebut dia, turut melibatkan anak-anak muda Solsel yang kreatif dan cinta budaya. Sebagaimana harapannya yang telah didukung oleh Bupati dan Wabup Solsel bahwa kegiatan itu bisa dijadikan agenda tahunan di dinas terkait. Semuanya demi tetap terpeliharanya budaya Minangkabau khususnya di Solsel.
"Jika benar-benar terealisasi demikian, maka suatu ketika, saat saya tak berada atau tak menjabat Kapolres di sini lagi, dengan bangga saya mengakui bahwa saya pernah menjadi Kapolres di Solsel, di negeri Seribu Rumah Gadang ini," katanya.
Dijelaskan, ada serangkaian iven yang bakal diadakan demi mengingatkan kembali masyarakat bagaimana gambaran masa silam kebudayaan yang dimilikinya sesuai tema yang diusung. Mulai dari festival randai, menyanyi, lomba karya tulis dan lainnya.
"Harapan kami, dengan Police and Heritage Fest ini, mampu menyuguhkan kembali bagaimana kebudayaan Minangkabau masa lalu kepada masyarakat sekarang ini, terutama generasi millenial yang rata-rata diisi anak muda. Tentu sebagai generasi millenial tidak hanya melek akan teknologi, tapi juga paham akan sejarah dan kebudayaan daerahnya," kata AKBP M Nurdin.
Ditambahkan, pihaknya sedari awal hanya merencanakan kompetisi randai saja, tetapi diperjalanan berkembang lagi dengan adanya kegiatan lain yaitu lomba lagu minang dan edukasi oleh pelajar. Sejauh ini, sebutnya, belum semua nagari yang mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kompetisi randai.
Dia berharap, semua nagari bisa mengirimkan tim randainya untuk mengikuti festival budaya ini karena merupakan kesenian tradisional asli Minangkabau.
"Kami berharap tim randai ini ada di setiap jorong tetapi untuk tahun depan minimal semua nagari mengirimkan wakilnya. Sejauh ini baru 23 tim randai yang ikut berpartisipasi dari 39 nagari yang ada di Solsel," ujarnya didampingi Kasat Binmas Polres Solsel, Iptu Afrizal selaku panitia penyelenggara. (adv)
Editor: Mangindo Kayo