Narkoba dan LGBT Racuni Keluhuran Adat Minang
"Silahkan angkat kaki di Ranah Minang ini. Tidak ada tempat untuk perilaku orang yang LGBT di Sumatera Barat, sekalipun Sumbar akan dikatakan sebagai daerah yang tidak demokratis," tegas Nasrul Abit.
Nasrul Abit meminta, untuk permasalahan di atas peran pemangku Adat amat penting untuk memperhatikan anak dan kemenakannya menjauhi hal-hal tersebut. Sebagai lembaga adat nagari, semua kerapatan adat merupakan lembaga yang berkedudukan dan berfungsi sebagai mitra pemerintah nagari, dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pemberdayaan masyarakatan dalam pelaksanaan pembangunan.
"Bimbingan teknis kali ini, hendaknya dapat membuahkan hasil dalam rangka pengisian format data identitas kelembagaan ulayat dan pemetaan sosial masyarakat hukum adat dan menempatkan nilai-nilai budaya adat minang kita sebagai jati diri masyarakat di Sumatera Barat," harap Nasrul Abit. (rls/kyo)
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro