Solsel Ujicoba Alat Deteksi Dini Gerakan Tanah
"Alat senilai lebih kurang Rp400 juta ini, kita usulkan sebenarnya Empat unit. Namun karna keterbatasan dana dari BNPB Pusat sendiri, tahun kini kita dapatkan 1 (satu) unit," terang Editorial.
Terkait lokasi pemasangan ditetapkan oleh Tim Teknis yang berasal dari Universitas Gajah Mada (UGM). "Kita sudah survei di empat lokasi yakni Bukit Manggiu, Pinti Kayu, Taratak Tinggi dan Liki Atas. Setelah dipertimbangkan, termasuk tingkat kerawanan dan juga jumlah penduduk, tim akhirnya menetapkan daerah Liki Atas ini," jelas Editorial.
Fatah, salah seorang teknisi dari UGM, mengatakan bahwa Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah di antara 24 daerah di Indonesia yang mendapatkan bantuan serupa untuk tahun ini.
Baca juga: Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Kabag Ops Usai Tangkap Pelaku Tambang Ilegal
"Alat ini berbunyi dengan 3 jenis suara pada tingkatan kondisi status bencana, yakni waspada, siaga, dan awas. Serta memiliki 4 sensor yakni 2 sensor untuk pergerakan tanah, 1 untuk kemiringan tanah, serta 1 sensor untuk curah hujan," terangnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Unsur Forkopincam Sangir, Wali Nagari Lubuk Gadang Selatan, tokoh masyarakat, pelajar, dan undangan lainnya. (rls)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Peneliti dari 3 Perguruan Tinggi jadikan Nagari Lubuk Malako Prototype Desa Adat
- Ketua Dekranasda Solsel Resmikan Mitra Kerinci Galeri
- Mandabiah Kabau Nan Gadang, Khairunas: Pemkab Dukung Pelestarian Budaya
- Bupati Solsel Nilai BBI Bariang Cocok jadi Lokasi Wisata Edukasi
- Dekranasda Solsel Fasilitasi 70 Milenial Dilatih Desainer Andal