Budidaya Udang Vaname, Ermanto: Potensi Usaha yang Menjanjikan bagi Nelayan Agam

VALORAnews - Pemerintah Kabupaten Agam, sediakan lahan seluas 85 hektare di Kecamatan Tanjung Mutiara, untuk budidaya udang vaname.

"Kawasan yang direncanakan untuk budidaya udang Vaname itu berada di wilayah nagari Tiku V Jorong masing-masing di Ujung Labuang 5 hektare, Muaro Putuih 30 hektare, Labuhan dan Subang-subang 50 hektare," ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Perikanan (DPKP) Agam, Ermanto, Rabu (13/9/2017).

Setelah disurvei, terangnya, lokasi tersebut cocok untuk budidaya udang vaname, karena berada di pesisir pantai. Saat ini, terangnya, Pemkab tengah mencarikan investor untuk pengembangan udang jenis tersebut.

Terkait dengan rencana budidaya udang vaname tersebut, selama ini investor belum mau berinvestasi karena terkendala tidak adanya tenaga teknis budidaya udang vaname di Agam. "Kita berupaya mencari tenaga teknis, sehingga investor mau menginvestasikan dana untuk pembudidayaan di kawasan yang sudah disiapkan tersebut," katanya.

Baca juga: Sekda Agam Pimpin Monitoring Persiapan Pencoblosan Pilkada 2024

Selain itu, DPKP Agam juga bersedia memfasilitasi investor untuk mencarikan tenaga teknis, bantuan alat berat dan lainnya.

Budi daya udang vaname ini, didukung Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI). Dimana, KKP akan membantu peralatan berupa kincir air, alat berat dan lainnya.

DPKP Agam akan membuat kolam percontohan budidaya udang vaname, namun biaya yang dibutuhkan besar. Untuk membuat satu unit kolam, akan menghabiskan dana Rp500 juta per unit.

Namun, potensi udang vaname, disebutkan Ermanto, sangat luar biasa, bahkan sangat menjanjikan menjadi mata pencarian masyarakat, khususnya kalangan nelayan dan pebisnis. Selain harga jual tinggi, masa panen juga relatif singkat.

Baca juga: KPU Agam Kerahkan 29 Armada Kirim Logistik Pilkada

"Budidaya udang vaname saat ini menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan, karena masa panen lebih cepat sekitar 50 sampai 60 hari," ujarnya.

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: