Banjir Kepung Padang, Warganet Pergunjingkan Masalah Teknis Sampai Klenik

Sabtu, 09 September 2017, 20:32 WIB | News | Kota Padang
Banjir Kepung Padang, Warganet Pergunjingkan Masalah Teknis Sampai Klenik
Warga Komplek Permata Surau Gadang, Kelurahan Surau Gadang, Nanggalo, membersihkan saluran drainase dari sampah kiriman saat hujan lebat melanda Padang, Sabtu (9/9/2017). Sejumlah rumah warga tergenang akibat luapan air dari saluran drainase yang tersumba

VALORAnews -- Hujan lebat yang mengguyur Kota Padang, Sabtu (9/9/2017) siang hingga sore hari, mengakibatkan kawasan langganan banjir kembali digenangi air. Juga terdapat seorang warga Tunggul Hitam, Didit (27) hanyut di kawasan Sungai Sapih, Padang.

Kekesalan akibat genangan air yang mengepung Kota Padang ini, ditumpahkan ke media sosial. Segala uneg-uneg warganet terutama yang di tempat tinggalnya kebanjiran ditulis dan diperdebatkan.

"Saat puasa, Wako sahur bersama warga miskin. Adakah saat banjir, Wako mau berendam bersama warga," tanya Fachrul Rasyid melalui akun facebooknya. "Kok, Pemko dan DPRD Padang bungkam? Banjir sudah menahun, di tempat yang sama. Solusinya sama. Normalisasi semua saluran utama," tambah Fachrul, wartawan senior itu.

"Hujan di Kota Padang. Sejumlah kawasan sudah terdampak. Yang kena banjir tetap kawasan itu saja. Terus, siapa yang hengak," tulis Indra Sakti Nauli di dinding facebook-nya.

Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan

Sebanyak yang nyinyir dengan kondisi banjir, ada juga warganet yang memberikan solusi konstruktif terhadap kejadian yang kerap melanda ibu kota provinsi Sumbar ini. Di antaranya, Zukri Saad. Melalui akun facebooknya, Uwan Sukri, demikian dia karib disapa, menulis, "Banjir Kota Padang tak bisa lagi dilihat sekadar saluran mampat dan kebersihan sungai. Banjir Padang harus dilihat dari perspektif perubahan iklim global, dimana curah hujan belahan barat Sumatera meningkat untuk dekade demi dekade mendatang."

"Untuk itu, logikanya haruslah komprehensif dan lintas kompetensi. Saya berharap, ada forum multi-fihak lintas profesi untuk menghadirkan skenario solusi permanen berorientasi masa depan. Saya siap kontribusi, walau sedang manggaleh babelok," tambah Uwan Sukri.

Sindiran pada kaum nyinyir di jejaring media sosial, dilontarkan Budayawan Sumbar, Nasrul Azwar. Dia menulis, "Bangsa Indonesia termasuk paling nyinyir di media sosial, tentu saja termasuk warga Kota Padang. Bahaso di kampuang ambo nyinyir itu sama dengan lepek. Dek manakua mancaliak HP mako e kini tambah lepek apa lai habis banjir ko," sebut Nasrul Azwar di akun facebooknya.

Hujan lebat ini memang menggenangi berbagai kawasan yang langganan banjir di Kota Padang. Sebut saja depan SD Percontohan Alai, depan SJS Plaza di Lapai, Simpang Lubuk Begalung, ruas jalan dekat Kampus UPI Lubukbegalung, Dadok Tunggul Hitam dan berbagai daerah langganan banjir lainnya.

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas

"Pemko Padang telah melakukan upaya perbaikan pada sejumlah drainase di Kota Padang. Seperti di Jl Gajah Mada Gunung Pangilun, Jl Veteran, kawasan Pondok. Itu yang masih teringat oleh ambo terkait upaya yang telah dilakukan Pemko Padang mengatasi banjir ini," tulis Nasrul Azwar.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI