Mutasi Dan DenPOM 1/4, Didik Haryadi: Masyarakat Minang Terbukti Mampu Rawat Kerukunan
VALORAnews - Dua tahun lalu, tepatnya 14 Februari 2015, ketika baru menginjakkan kakinya di DenPOM 1/4 WBR Padang, Letkol Didik Haryadi melihat banyak hal yang perlu dibenahi. Bangunan yang sudah tua ditambah dengan kondisi halaman belakang yang dipenuhi semak belukar.
"Ketika memasuki halaman belakang saya kaget, gelap karena penerangan yang minim dan rimbunan semak," kenang Didik.
Perlahan tapi pasti, dengan anggaran yang terbatas, Didik mulai membenahi Markas Polisi Militer yang berada di Jalana Bundo Kanduang tersebut. Berkat kerja keras semua anggota DenPOM 1-4, sekarang halaman belakang yang dulunya gelap dan angker, telah berubah menjadi taman yang asri.
Taman tersebut juga dilengkapi dua kolam ikan dan pondok gazebo sebagai tempat beristirahat. Pembenahan ini dilakukan, menurut penilaian Didik disebabkan faktor kinerja anggota dipengaruhi oleh suasana dimana tempatnya bertugas.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
"Kalau suasana kantornya suram, gelap, kotor dan tidak terurus tentu mempengaruhi kinerja anggota. Tapi, kalau suasana kantor segar dan asri, dapat memacu semangat dan kinerja," terangnya.
Tak hanya itu, sebuah patung, Maha Patih Gajah Mada berdiri dengan gagah di halaman depan Den POM 1-4, sebagai wujud kerja keras Didik dan seluruh jajaran.
Selain membenahi fisik kantor, Didik juga mencoba menerapkan pola berbeda dalam membina jajarannya. "Kepempinan itu adalah seni, bagaimana pola kita memimpin itu berbeda," teragnya.
"Saya menerapkan lima pola dalam memimpin. Saya akan bertindak sebagai teman, kakak, guru, bapak dan sebagai komandan hanya jika diperlukan," tegasnya.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
"Saya akan rangkul anggota layaknya teman, arahkan seperti kakak ke adik serta membimbing serta menegur mereka seperti guru dan bapak ke murid atau anaknya Semua saya lakukan agar anggota bekerja dengan tulus, sehingga bisa mendedikasikan segenap kemampuannya terhadap korps. Kita juga bisa berdiskusi mengenai langkah yang terbaik."
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PKD 2024 Berakhir, Audy Joinaldy: Promosi Budaya Diperlukan, Komunitas Seniman Butuh Dukungan Finansial
- Irsyad Safar: Event PKD Bisa Pengaruhi Gerakan Pelestarian Kebudayaan
- Pemprov Sumbar Pastikan Telah Libatkan Sanggar Darak Badarak di Belasan Kegiatan, Luhur: Dilakukan Profesional
- Ketika Seniman Pemberontak Dirangkul Pemerintahan Mahyeldi-Audy
- Dinobatkan jadi Ketua Matra Sumbar, Audy Joinaldy Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Aryo Suryo Negoro