Kader PMII Harus Lestarikan Tradisi Keagamaan yang Dilakukan Para Ulama
VALORAnews - Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), harus melestarikan tradisi keagamaan yang selama ini sudah dilakukan para ulama. Tradisi yang dilakukan sesuai dengan pendekatan keagamaan yang berpahamkan Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).
Ketua Cabang PMII Kota Pariaman, Masrizal, mengungkap hal itu pada pembukaan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) PMII ke-18, Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Kota Pariaman, Kamis (20/4/2017) di sekretariatnya, Kampung Baru Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman.
Menurut Masrizal, PMII yang berpahamkan Islam Aswaja, diminta untuk menjalankan pendekatan keagamaan yang sudah digariskan para ulama pendahulu. Mabapa berlangsung hingga Jumat (21/4/2017) dan diikuti 20 orang mahasiswa.
"PMII dengan sikap kemasyarakatan tawasuth (jalan tengah), i'tidal (adil), tasamuh (menjunjung tinggi perbedaan), tawazun (seimbang) dan amar makruf nahi mungkar selalu hadir di tengah masyarakat," kata Masrizal, alumni STIE Sumbar, Kota Pariaman ini.
Baca juga: PK PMII STIE Sumbar Bagikan 300 Takjil
Dengan sikap tersebut, kata Masrizal, PMII selalu menjaga toleransi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Mengutip apa yang disampaikan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj pada Harlah PMII beberapa hari lalu di Jakarta, PMII harus selalu menjaga sikap toleransi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Karena Indonesia memiliki banyak suku, agama, ras dan golongan.
"Ternyata banyak tokoh-tokoh di dunia belajar ke Indonesia, bagaimana umat Islam mampu menjaga toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Masrizal.
Dikatakan, kader PMII pun dapat menjalankan Aswaja dengan baik di tengah kehidupannya. Sehingga kader PMII mampu menjadi contoh bagi generasi muda lainnya.
Ketua II PKC PMII Sumbar, Zalkairi dalam sambutan menegaskan, kader PMII diharapkan memiliki analisis yang tajam terhadap dinamika kampus dan masyarakat di sekitarnya. PMII sebagai organisasi mahasiswa, bukan hanya tempat berkumpul-kumpul semata. Tapi yang lebih penting adalah mahasiswa di PMII mampu menjadi intelektual yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya.
Baca juga: Siap Sukseskan Pilkada: PMII Pariaman Bentuk LAZIS
Sedangkan penerima mandat PMII Kota Pariaman, Armaidi Tanjung yang tampil sebagai pemateri pertama dalam Mapaba tersebut menegaskan, mahasiswa harusnya jadi pelopor di masyarakatnya masing-masing. Dengan kelebihan yang dimiliki mahasiswa, bagaimana bisa menjadi pelopor di lingkungan di tengah banyak persoalan yang ada di masyarakat.
Penulis:
Editor:
Sumber: